Kronologi Wali Kota Blitar Dirampok Hingga Ancam Telanjangi Sang Istri

Wali Kota Blitar Santoso Dirampok
Wali Kota Blitar Santoso Dirampok

Santoso lantas menjelaskan kepada perampok bahwa dirinya tak punya brankas. Biasanya dia menyimpan uang di tas dan di lemari. Perampok itu tidak percaya. Mereka mengira Santoso berbohong.

“Kemudian saya ditendang dan dipukul dalam posisi disekap, mulut mata ditutup. Saya bilang kalau mau membuka lemari, silakan dibuka, karena tidak dikunci lemarinya” kata Santoso,

Bacaan Lainnya

Akhirnya Wantoso memberitahu ada tas di dalam lemari. Para perampok kemudian mengobrak-abrik isi lemari.

“Termasuk sedikit perhiasan istri saya ada di lemari itu. Kalung yang masih dipakai juga dilepas,” katanya.

Sekitar pukul 03.30 WIB, para perampok itu sudah puas melancarkan aksinya. Mereka kemudian meninggalkan Santoso dan istrinya dalam posisi terikat.

Uang 400 Juta Raib

Perampok rumah dinas (rumdin) wali kota Blitar berhasil menggondol uang senilai Rp 400 juta. Wali Kota Blitar Santoso menyebut yang tersebut sejatinya akan dipakai untuk membayar utang Pilkada 2020 lalu.

Santoso mengaku uang itu akan dipakai untuk menyicil tanggungan kampanye. Namun, uang yang disimpan di tas dalam lemari itu keburu digasak perampok.

“Jujur saja saya kan masih punya tanggungan pada waktu kampanye yang harus saya selesaikan,” terang Santoso, Selasa (13/12/2022).

Santoso menyebutkan uang yang disimpan di rumdin itu dikumpulkan dari honor saat dirinya membuka acara atau kegiatan OPD dan sebagainya.

“Jadi utang saya belum lunas, mau saya cicil. Saya kan mengumpulkan honor kalau membuka kegiatan dan sebagainya, tapi akhirnya keduluan (dirampok),” jelasnya.

Wali kota yang diusung PDI Perjuangan itu enggan menjawab saat disinggung mengenai jumlah utang kampanye Pilkada.

“Kalau jumlah utangnya tidak perlu saya jelaskan, yang penting sampean tahu uang saya yang diambil kisaran (Rp 400 juta) itu,” ujarnya.

BACA SELENGKAPNYA..

Pos terkait