LINTASJATIM.com, Banyuwangi – Komplotan pencuri berkedok petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berhasil menguras perhiasan warga Kelurahan Tamanbaru, Banyuwangi pada Selasa (23/11/2021). Aksi ini dilakukan oleh 3 orang dengan dalih ingin memotong ranting pohon yang katanya mengganggu jalan.
Diketahui, korban bernama Lilik Hertantini, (63) warga Jalan Mendut, Kelurahan Tamanbaru, Banyuwangi. Menurutnya, pelaku mengaku sebagai petugas dari DLH merangsek masuk ke pintu pagar rumah korban.
“Melihat itu, ya saya langsung keluar rumah dan menanyakan keperluan mereka. Mereka menggunakan seragam berwarna biru. Ngaku ya dari Dinas Lingkungan Hidup,” jelasnya.
Layaknya petugas, pelaku meminta Lilik merapikan pohon mangga yang tumbuh di depan rumahnya. Dua dari tiga orang itu menunjukkan beberapa ranting pohon mangga yang menurut mereka harus dirapikan.
Rupanya hal itu hanyalah skenario pelaku untuk mengalihkan perhatian korban. Pada saat yang sama, salah satu pelaku menyelinap ke kamar korban. Dia mengambil sejumlah perhiasan korban seperti gelang.
“Saya tahunya setelah mereka pergi. Saya masuk ke kamar ternyata kotak perhiasan sudah berada di atas tempat tidur dalam keadaan kosong. Seingat saya di situ ada gelang 15 gram dan 7 cincin,” jelasnya.
Setelah mengetahui perhiasannya hilang, Lilik segera berteriak memberitahukan warga sekitar. Namun terlambat, pelaku yang datang dengan mengendarai sepeda motor sudah menghilang. Sejumlah warga yang berusaha mencari pelaku tidak berhasil menemukan mereka.
Sementara itu, Kapolsek Banyuwangi, AKP Kusmin mengaku baru mendapatkan laporan sekitar pukul 12.00 WIB. Setelah mendapat laporan, pihak kepolisian langsung melakukan olah TKP.
“Kami masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini,” katanya.
Menurut Kusmin, ternyata pelaku sebelumnya sudah sempat datang ke rumah warga yang tinggal satu blok dengan rumah Lilik. Namun mereka baru berhasil mendapatkan barang berharga di rumah Lilik.
“Apabila ada orang yang mengaku sebagai petugas dari instansi manapun mohon diperhatikan, tanyakan identitasnya. Kalau tidak jelas silakan ditolak atau lapor ke RT setempat atau petugas kepolisian terdekat,” ujarnya.
“Tetap waspada dan hati-hati,” tandas Kusmin.
