LINTASJATIM.com, Banyuwangi – Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Popoku Berkah kedatangan tamu istimewa dari Tangerang – Banten pada siang tadi (20/02/2021).
Pasalnya, PT. Softex Indonesia atau saat ini sudah berganti nama menjadi “Kimberly-Clark Softex Indonesia” bertandang ke basecamp popoku berkah dalam rangka Ceremony Program CSR.
Acara ini dihadiri oleh Camat Kota Banyuwangi Moch. Lutfi, Lurah Taman Baru Abdur Rachman, Perwakilan dari Kimberly-Clark Softex Indonesia, Bidang Human Resources & Sustainability Project Tangerang, perwakilan PT Softex area Banyuwangi.
Sejumlah tamu undangan dan pemerhati lingkungan juga hadir dalam acara tersebut. Termasuk partner bank sampah dari popoku berkah.
Dalam pidatonya, Camat Banyuwangi Kota Moch Lutfi berpesan agar kerjasama antara PT. SOFTEX dan Popoku berkah berkelanjutan menangani limbah popok khususnya yang ada di kota banyuwangi.
“Tentu harus ada kesadaran dari masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan apalagi limbah popok yang kini menjadi momok jumlahnya yang luar biasa banyaknya,” ungkap Camat.
Disamping itu, perusahaan yang dianugerahi Top CSR Award 2020 melalui perwakilan Ibu Honey berharap kunjungan tersebut membawa dampak yang positif yang bersinambungan.
Menurut Honey, sampah popok ini tidak hanya menjadi masalah di Banyuwangi dan Indonesia saja, tetapi di seluruh dunia. “Semoga aksi team popoku berkah yang ada di Banyuwangi bisa menduplikasi program ini di daerah-daerah lain,” jelasnya.
Usai Ceremony di basecamp popoku berkah, ketua KSM Choirul Anwar mengajak team dari PT. SOFTEX untuk mengunjungi KSM binaan popoku berkah yang ada di desa Tambong kecamatan Kabat Banyuwangi.
Di tempat ini, telah berjalan Program Pilah, Pilih dan Olah Sampah dari rumah.
Sesampai di lokasi, rombongan PT. SOFTEX disambut hangat oleh warga setempat. Turut menyambut diantaranya TP PKK Desa Tambong,
KSM Istana sumbersuci, Pokmas Desa Tambong, Ketua bumdes Reksowijoyo, serta tamu undangan yang sudah menunggu di balai desa Tambong.
Dalam piadatonya, Kepala desa Tambong Agus Hermawan berpesan agar sampah-sampah yang ada agar dimanfaatkan dengan baik. Karena dari sampah bisa menjadi rupiah.
“Tentu harus ada kesadaran dari masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, bisa memilih dan memilah sampah baik organik maupun anorganik,” kata Kades.
Nantinya, cukup dengan sampah, masyarakat bisa membayar air dan tagihan listrik per bulan, bahkan membayar Pajak Bumi Bangunan (PBB) per tahunnya tanpa harus mengeluarkan uang untuk kebutuhan-kebutuhan tersebut. (Choirul)