Mulai 2021, Masuk Wisata Telaga Sarangan Pakai Tiket Elektronik Seperti e-Toll

Pintu Masuk Wisata Tlaga Sarangan Magetan
Pintu Masuk Wisata Tlaga Sarangan Magetan

LINTASJATIM.com, Magetan – Pemkab Magetan segera seriusi upaya untuk mengurangi kebocoran pendapatan asli daerah (PAD) yang mungkin masih terjadi di lokasi wisata telaga Sarangan. Penerapan penarikan tiket secara elektronik segera dilakukan tahun ini.

“Sejak tahun 2017 sempat uji coba, dan kami sudah konsultasikan ke semua tokoh dan pelaku wisata, semua sudah setuju,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Magetan Joko Trihono, Selasa (12/1/2020).

Bacaan Lainnya

Tahun ini, mulai eksekusi untuk mulai membangun dan memasang peralatan untuk tiket elektronik, untuk tiket yang akan diberlakukan nanti bakal dibuat seperti e-toll.

Termasuk mekanisme yang harus dilakukan jika pengunjung belum memiliki kartu untuk masuk Sarangan. Kategorinya pun sama yakni dewasa dan anak – anak.

“Untuk harga pun juga masih sama seperti sekarang yakni Rp 19 ribu untuk dewasa dan Rp 9 ribu untuk anak – anak. Ada juga untuk rombongan, perseorangan, atau mungkin kelompok,” imbuhnya.

Terlebih untuk para pegawai dan pekerja asal Sarangan juga bakal dibuatkan kartu khusus. Ia menyebut, juga ada tiket untuk tamu pemerintah.

Dan kemungkinan akan bebas biaya atau dikenai biaya tertentu. Namun, pendataannya harus terlebih dulu dilakukan. Dan hanya kepala dinas yang memiliki dan memantau siapa saja tamu pemerintah yang diperbolehkan untuk masuk secara khusus.

Namun, sampai kini masih dalam tahap perencanaan untuk sosialisasi dan juga persiapan tenaga untuk mengoperasikan alat tersebut. Untuk persiapan tersebut semuanya ada di tangan Bank Jatim selaku rekanan untuk kerja sama.

Menurutnya, seluruh tahapan hingga pembangunan softwarenya juga dilakukan salah satu bank BUMD itu. Termasuk SDM untuk pengoperasiannya.

”Jadi kemungkinan tenaga PNS kami akan dialihkan untuk terfokus pada life guard dan kebersihan Sarangan,” katanya.

Terhitung ada sebanyak 10 PNS yang bertugas diloket. Sehari dibagi tiga shift untuk 24 jam. Tak hanya itu, mereka juga dibantu tenaga security dan juga life guard untuk memaksimalkan penjagaan di loket.

“Mereka tak hanya melayani pembelian tiket tapi juga mengukur suhu tubuh pengunjung. Dan turut memberikan edukasi pada pengunjung untuk tetap menerapkan protokol kesehatan,” tutupnya.

Pos terkait