LINTASJATIM.com – Bagi sebagian besar dari kita, hari Senin mungkin identik dengan kemacetan, tumpukan pekerjaan, atau rutinitas yang kembali dimulai setelah akhir pekan. Namun, tahukah Anda bahwa dalam Islam, hari Senin memiliki keutamaan dan nilai spiritual yang istimewa?
Jauh dari sekadar awal pekan, Senin adalah hari yang penuh berkah dan dianjurkan untuk diisi dengan berbagai amalan kebaikan.
Keistimewaan hari Senin ini tidak lepas dari berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada hari tersebut. Salah satu yang paling fundamental adalah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sejarah mencatat, Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah.
Peristiwa agung ini menjadi penanda dimulainya risalah kenabian dan rahmat bagi seluruh alam.
Selain itu, hari Senin juga merupakan hari di mana wahyu pertama turun kepada Nabi Muhammad SAW. Ayat-ayat pertama Surat Al-Alaq yang menjadi permulaan kenabian, diterima oleh Rasulullah SAW juga pada hari Senin saat beliau sedang beribadah di Gua Hira.
Ini menunjukkan betapa sakralnya hari Senin sebagai permulaan dari turunnya pedoman hidup bagi umat manusia.
Tak hanya peristiwa kenabian, ada pula amalan-amalan khusus yang dianjurkan untuk dilakukan pada hari Senin. Salah satunya adalah puasa sunah Senin-Kamis. Rasulullah SAW sendiri dikenal sering berpuasa pada hari Senin.
Ketika ditanya mengapa beliau berpuasa pada hari Senin, beliau bersabda, “Pada hari itu (Senin), aku dilahirkan dan pada hari itu pula aku diutus (menjadi Rasul) dan pada hari itu pula Al-Qur’an diturunkan kepadaku.” (HR. Muslim).
Puasa Senin-Kamis bukan hanya meneladani sunah Nabi, tetapi juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan jasmani dan rohani. Ia melatih kesabaran, menahan hawa nafsu, serta meningkatkan ketakwaan.
Lebih dari itu, hari Senin juga menjadi momen di mana amal perbuatan manusia diangkat dan dilaporkan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan, berdoa, dan beristighfar pada hari ini.
Dengan demikian, diharapkan catatan amal kita menjadi lebih baik di hadapan-Nya.
Melihat berbagai keutamaan ini, hari Senin seharusnya tidak lagi dipandang sebagai hari yang “berat”. Sebaliknya, ia adalah kesempatan untuk memulai pekan dengan semangat ibadah, meningkatkan ketaatan, dan meraih keberkahan.
Mari jadikan setiap hari Senin sebagai awal yang baik untuk meraih ridha Ilahi.