LINTASJATIM.com, Magetan – Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di MAN 1 Magetan berlangsung khidmat dan penuh haru.
Upacara digelar di halaman madrasah pada Selasa (25/11/2025) mulai pukul 06.45 WIB. Seluruh peserta mengenakan pakaian adat daerah sehingga menambah kuat nuansa kearifan lokal.
Pada upacara tersebut, jajaran guru MAN 1 Magetan bertindak sebagai petugas. Eji Yoshikawa, S.Pd., dipercaya sebagai pemimpin upacara, sementara Anis Faizah, S.Pd., bertugas sebagai pembawa acara.
Tim pengibar bendera terdiri dari tiga guru: Yulia Syukura Hartami Putri, S.Pd., Arina Amalia, S.Pd., dan Ikrimatul Ilma Nafia, S.Pd.
Petugas pleton diisi oleh Aqiqul Putra Zaibintoro, S.Pd., Ana Fajri Zulaikha, S.Pd., dan Isnaini Sjolikkhah, S.Pd. Pembacaan teks UUD 1945 dilakukan oleh Prestansi Primaningtias, sedangkan Sandy Deky Saputro, S.Pd., bertugas sebagai ajudan pembina upacara. Doa dipimpin Anggi Avinda Sakti, S.Pd.I.
Kekhidmatan upacara makin terasa dengan lantunan paduan suara guru dan tenaga kependidikan di bawah arahan dirijen Dinni Ella Sintia, S.Pd.
Kepala MAN 1 Magetan, Drs. A.H. Yani Musthofa, M.Pd.I., bertindak sebagai pembina upacara. Momen ini menjadi istimewa karena merupakan upacara terakhir yang ia pimpin di MAN 1 Magetan.
Dalam amanatnya, Yani Musthofa menyampaikan pesan Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, pada peringatan HGN 2025. Menteri Agama mengajak seluruh insan pendidikan untuk bersyukur dapat kembali memperingati Hari Guru Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pendidik.
Ia mengingatkan bahwa akar peringatan HGN berasal dari Kongres Guru Indonesia pertama di Surakarta pada 24–25 November 1945 yang melahirkan PGRI.
Guru disebut sebagai pilar utama kemajuan bangsa. Menteri menyinggung kisah pasca-Perang Dunia II saat Kaisar Jepang menanyakan jumlah guru yang tersisa, karena dari tangan gurulah lahir generasi pemimpin bangsa.
Menteri Agama juga menekankan bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang yang berdampak lintas generasi sehingga membutuhkan sistem yang matang dan berlandaskan visi kebangsaan.
Di tengah kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan, peran guru tetap tidak tergantikan karena pendidikan bukan hanya transfer pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter dan akhlak.
Tema HGN 2025 Kementerian Agama, ‘Merawat Semesta Dengan Cinta’, selaras dengan Asta Cita Presiden dan Asta Protas Menteri Agama. Guru diharapkan tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menumbuhkan cinta terhadap sesama dan lingkungan.
Dalam amanat tersebut, Menteri Agama memaparkan langkah pemerintah meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan guru melalui wajib sertifikasi PPG bagi ASN maupun non-ASN. Peserta PPG meningkat signifikan, dari 41 ribu guru pada 2023–2024 menjadi lebih dari 301 ribu guru pada 2025.
Sebanyak 588 ribu guru telah menerima Tunjangan Profesi Guru, dan 52 ribu guru honorer telah diangkat menjadi PPPK dalam tiga tahun terakhir.
Menteri Agama menegaskan pentingnya guru sebagai teladan moral dan spiritual.
“Guru tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga memberi teladan hidup,” pesan yang disampaikan dalam amanat tersebut.
Upacara ditutup dengan doa yang dipimpin kembali oleh Anggi Avinda Sakti, S.Pd.I. Suasana haru semakin terasa saat paduan suara guru membawakan lagu-lagu daerah, mencerminkan semangat kebinekaan di madrasah.
Selepas upacara, siswa-siswi MAN 1 Magetan menampilkan persembahan serta memberikan bunga dan hadiah kepada para guru sebagai wujud terima kasih. Suasana penuh salam, pelukan, dan doa mewarnai akhir kegiatan.
Peringatan HGN 2025 di MAN 1 Magetan tidak hanya menjadi agenda seremonial, tetapi juga momen bersejarah karena menjadi upacara terakhir yang dipimpin Kepala MAN 1 Magetan. Semangat ‘Merawat Semesta Dengan Cinta’ diharapkan terus hidup dalam aktivitas pendidikan di madrasah tersebut.






