LINTASJATIM.com, Bondowoso – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Bondowoso (UNIBO) Kelompok 2 Desa Sempol, Kecamatan Prajekan, berhasil menghadirkan inovasi teknologi tepat guna berupa tempat sampah elektrik otomatis berbasis sensor.
Inovasi ini dirancang untuk meningkatkan standar kebersihan dan higienitas masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan.
Berbeda dengan tempat sampah konvensional, karya mahasiswa tersebut mengusung teknologi nirkontak. Melalui sistem sensor, tutup tempat sampah dapat terbuka secara otomatis saat mendeteksi gerakan tangan dalam jarak tertentu.
Teknologi ini memungkinkan masyarakat membuang sampah tanpa menyentuh langsung penutup, sehingga proses pembuangan limbah menjadi lebih higienis, praktis, dan modern.
Rektor Universitas Bondowoso, Samsul Arifin, M.HI., memberikan apresiasi tinggi saat meninjau langsung inovasi tersebut. Ia menilai karya mahasiswa KKN UNIBO memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut hingga tingkat nasional melalui pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
“Saya sangat mengapresiasi inovasi ini, terlebih jika dapat didaftarkan hak ciptanya. Ini bukan hanya berdampak bagi mahasiswa, tetapi juga membawa nama baik universitas. Insya Allah, produk ini akan kami ajukan ke pendaftaran HKI karena tahun ini UNIBO menargetkan lahirnya produk paten,” ujarnya.
Apresiasi serupa disampaikan Wakil Rektor I UNIBO, Leni Agustin, S.Kep., M.Kep. Ia memuji keberanian mahasiswa dalam mengeksplorasi inovasi teknologi yang berbeda dari luaran KKN pada umumnya.
“Ini langkah yang sangat baik. Mahasiswa harus berani bereksplorasi. Luaran KKN tidak harus selalu tentang produk pangan, tetapi juga bisa berupa inovasi teknologi seperti ini. Karyanya sangat keren,” ungkap Leni.
Dukungan juga datang dari Pemerintah Desa Sempol. Kepala Desa Sempol, Muhamat Hosen, menyatakan kebanggaannya atas terobosan yang dihasilkan mahasiswa KKN UNIBO.
Menurutnya, tempat sampah elektrik berbasis sensor tersebut merupakan produk unggulan yang membutuhkan kreativitas dan keahlian khusus.
“Atas nama Pemerintah Desa Sempol, kami bangga atas keberhasilan mahasiswa menciptakan tempat sampah elektrik ini. Ini terobosan luar biasa dan menjadi kebanggaan bersama, baik bagi mahasiswa maupun pemerintah desa,” kata Muhamat Hosen, Selasa (23/12/2025).
Sebagai bentuk dukungan nyata, Pemerintah Desa Sempol berencana mengalokasikan anggaran khusus untuk mendukung produksi massal inovasi tersebut agar dapat diterapkan secara lebih luas.
“Insya Allah, pemerintah desa akan memberikan dukungan anggaran. Harapannya, produk ini tidak hanya dimanfaatkan di Desa Sempol, tetapi juga dapat dikembangkan hingga tingkat Kabupaten Bondowoso,” pungkasnya.






