LINTASJATIM.com, Bangkalan – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan pada Kamis (4/12/2025) sampai Jumat (5/12/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Aula Syaikhona Kholil, Gedung Rektorat Lantai 10 UTM ini merupakan kolaborasi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FKIP bersama BEM FKIP, DPM FKIP, dan Satgas PPKPT Sahabat Trunojoyo.
Sosialisasi diikuti sekitar 1.400 mahasiswa dari dua Angkatan, yaitu mahasiswa 2024 pada Kamis (4/12/2025) dan mahasiswa 2025 pada Jumat (5/12/2025).
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi dari jajaran dekanat FKIP, terutama Dekan FKIP, Dr. Badrud Tamam, S.Si., M.Pd., yang menegaskan pentingnya membangun ruang akademik yang aman dan nyaman bagi seluruh mahasiswa.
Materi sosialisasi diawali dengan pengenalan bentuk-bentuk kekerasan. Pemateri menekankan bahwa kekerasan merupakan fenomena gunung es yang sering tidak dilaporkan.
Mereka juga memaparkan kasus-kasus yang kerap ditangani Satgas PPKPT, seperti toxic relationship, kekerasan berbasis gender online (KBGO), hingga berbagai bentuk pelecehan yang dialami mahasiswa.
Setelah sesi materi, kegiatan dilanjutkan dengan praktik berupa diskusi kelompok mengenai penanganan kasus kekerasan. Antusiasme peserta terlihat dari 28 kelompok yang masing-masing beranggotakan sekitar 25 mahasiswa. Mereka berebut kesempatan mempresentasikan hasil diskusinya.
Dalam salah satu sesi, seorang mahasiswa membagikan pengalamannya menjadi korban cat calling. Kisah ini menunjukkan bahwa kasus kekerasan masih kerap terjadi di lingkungan sekitar mahasiswa dan perlu ditangani dengan serius.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FKIP, Dr. Wanda Ramansyah, S.Pd., M.Pd., menegaskan komitmen fakultas dalam melindungi mahasiswa.
“Kami ingin FKIP menjadi rumah belajar yang aman dan nyaman. Tidak boleh ada satu pun mahasiswa yang merasa sendirian ketika mengalami kekerasan. Laporkan, dan kami akan mendampingi,” ujarnya.
Ketua DPM FKIP UTM, Fathorrasyid, turut menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan yang diselenggarakan.
“Kegiatan ini merupakan wujud integritas FKIP dalam menjaga nilai kemanusiaan dan menciptakan budaya akademik yang sehat. Mahasiswa FKIP UTM harus menjadi garda terdepan dalam membangun lingkungan yang bebas kekerasan,” ucapnya.
Ketua BEM FKIP, Adrio Syahbana Al Jabbar, berharap kegiatan ini mendorong mahasiswa lebih berani melapor.
“Saya berharap teman-teman tidak lagi ragu melapor terkait perundungan atau kekerasan, serta mampu melindungi orang-orang di sekitarnya. Ini adalah langkah penting untuk mewujudkan FKIP yang aman dan tentram,” katanya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan semakin peka, berani melapor, serta mampu menjadi bagian dari upaya menciptakan lingkungan FKIP yang bebas kekerasan dan ramah bagi seluruh sivitas akademika.






