LINTASJATIM.com, Kediri – Seorang ibu guru TK di Kabupaten Kediri memilih banting stir menjadi mekanik kendaraan dengan alasan kesetaran kerja. Montir cantik ini bernama Roihatul Jannah atau yang akrab dipanggil Ika. Belakangan ini, ia menjadi viral di sosial media.
Beberapa fotonya saat bongkar-pasang mesin motor yang diunggah di jejaring sosial facebook menuai banyak like dan komentar dari warganet.
Bengkel yang menjadi usaha pribadi Ika saat ini adalah Bengkel Motor Sumber Arta Makmur di Dusun Jati Malang, Desa Kedawuh, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Dengan memanfaatkan halaman rumah orang tuanya, Ika membuka usaha bengkel bersama adik kandungnya, Fardani.
“Bagi saya, tidak ada yang tidak bisa dilakukan asalkan kita punya niat dan tekad yang kuat. Meskipun itu berbeda dari latar belakang kita,” ujar Ika.
Ia mengawali kariernya sebagai guru TK PKK Kedawung. Profesi sebagai pendidikan itu ia lakoni selama dua tahun (2008-2010). Ia juga sempat beralih menjadi guru SD. Namun, akhirnya perempuan 33 tahun itu memilih untuk mengakhiri karier di dunia pendidik.
Belakangan ini, ibu dua anak itu banting stir menjadi seorang montir. Selain karena kesukaannya di dunia otomotif saat remaja, ia juga mendukung pekerjaan adiknya, Fardani. Berkat tekadnya yang kuat untuk belajar, kini istri dari David tersebut semakin mahir di dunia bongkar – pasang mesin motor.
Tak dipungkiri oleh Ika. Keputusannya untuk terjun di dunia otomotif menuai respon dari berbagai lapisan masyarakat. Terutama adalah teman-temannya yang kerap mencibir. Betapa tidak, lulusan pendidikan, tetapi malah rela bersentuhan dengan peralatan bengkel, serta hitamnya oli.
“Awal-awal dari teman-teman banyak yang bilang kok kamu gini. Padahal latar belakang pendidikannya begitu. Kenapa begini, kamu mau kotor- kotoran seperti ini, kok tidak eman sekolahnya,” papar Ika.
Namun, Ia cuek dengan berbagai komentar dari orang lain. Menurutnya, apa yang ia kerjakan tidak merugikan orang lain. Dan paling penting, telah mendapatkan izin dari suami serta restu dari orang tuanya.
“Yang penting apa yang saya kerjakan halal. Tidak merugikan orang lain,” tandasnya.
Kini Ika semakin mantap dengan usahanya. Meskipun baru satu tahun, bengkel motor ika cukup ramai. Sebelum pandemi, tak kurang dari 5 motor pelanggan yang datang untuk diservice. Tetapi, belakangan ia menyadari bahwa terjadi penurunan dari jumlah pelanggan yang datang. Kebijakan PPKM Darurat yang diterapkan pemerintah cukup memukul usaha yang baru ia rintis.
“Semoga pandemi bisa segera berakhir. Sehingga usahanya bisa kembali normal. Jika ekonomi kembali pulih, semua sektor usaha bergerak. Sehingga bengkel saya bisa kembali laris,” harap Ika.