Gua Lowo Disisir Ketat, Polisi Dalami Jejak Pemilik Ratusan Amunisi

Tim Gegana Polda Jawa Timur menyisir penemuan amunisi di Gua Lowo Bojonegoro. Sumber foto: www.detik.com
Tim Gegana Polda Jawa Timur menyisir penemuan amunisi di Gua Lowo Bojonegoro. Sumber foto: www.detik.com

LINTASJATIM.com, Bojonegoro – Penemuan ratusan amunisi berbagai kaliber di Gua Lowo, Desa Sumberarum, Kecamatan Dander, terus diselidiki aparat kepolisian.

Usai laporan warga yang menemukan karung berisi amunisi tertutup batu, Tim Inavis dan Gegana Polda Jatim diterjunkan untuk menelusuri sumber dan tujuan penyimpanan amunisi tersebut.

Bacaan Lainnya

Dikutip dari detikJatim.com, pada Jumat (5/12/2025), anggota Gegana terlihat masuk ke lorong-lorong gua untuk menyisir area secara detail, sementara Tim Inavis melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di titik penemuan. Garis polisi yang dipasang sejak sehari sebelumnya masih terpasang untuk membatasi akses warga.

Kapolres Bojonegoro, AKBP Afrian Satya Permadi, memastikan bahwa proses identifikasi tengah berlangsung.

“Barang bukti masih di polres untuk dilakukan identifikasi oleh Tim Gegana. Jenis peluru hingga tahun pembuatannya nanti bisa diketahui,” ujarnya.

Afrian menyebut olah TKP dilakukan secara teliti untuk memastikan tidak ada barang lain yang tertinggal di dalam gua.

“Untuk menjaga situasi agar aman, kemarin hingga saat ini masih dipasangi garis polisi,” tambahnya.

Penemuan ini sebelumnya menggegerkan warga Dusun Gua Lowo. AR, warga yang pertama kali menemukan karung berisi amunisi, mengaku tidak menyangka melihat benda mencurigakan saat memasuki gua pada Kamis sore.

“Kaget ada barang yang ditutupi karung ditindih batu,” ungkap AR.

Ia kemudian melapor kepada perangkat desa karena khawatir benda itu berbahaya.

Polisi kini menelusuri dugaan asal-usul amunisi tersebut, termasuk kemungkinan hubungan dengan aktivitas tertentu pada masa lalu. Hingga berita ini diturunkan, Polres Bojonegoro dan Polda Jatim masih terus mendalami temuan yang dinilai tak lazim tersebut.

Pos terkait