Ketua MPJ Regional Tulungagung-Trenggalek Ungkap Kebutuhan Santri Era Digital

Ketua MPJ Regional Tulungagung-Trenggalek, Wisnu Nanda Kusuma. (Madchan Jazuli)
Ketua MPJ Regional Tulungagung-Trenggalek, Wisnu Nanda Kusuma. (Madchan Jazuli)

LINTASJATIM.com, Trenggalek – Ketua Terpilih Media Pondok Jatim (MPJ) Regional Tulungagung-Trenggalek periode 2025–2027, Wisnu Nanda Kusuma, menekankan pentingnya materi jurnalistik, fotografi, dan videografi bagi santri di era digital. Dengan menguasai beberapa ilmu tersebut, santri akan siap dalam berjuang di media.

Dirinya menginginkan materi pelatihan yang disampaikan lebih konkret dan fokus pada metode penulisan, tidak hanya secara umum. Hal itu untuk mendukung sinergi positif dalam penyampaian informasi mengenai pondok pesantren (ponpes) ke masyarakat luas.

Bacaan Lainnya

“Pelatihan jurnalistik, fotografi dan videografi itu sangat dibutuhkan, tapi kami juga berharap materi yang disampaikan lebih konkret dan lebih pada metode penulisannya. Jadi tidak materi secara umum untuk jurnalistik itu sendiri,” terang Wisnu Nanda Kusuma kepada penulis, Rabu (26/11/2025).

Santri Pondok Pesantren Al Ittihad Darunnajah Kelutan Trenggalek itu menambahkan saat ini, hampir 50% pondok pesantren di wilayahnya diperkirakan sudah bergabung dengan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) Pesantren.

Meskipun demikian, masih banyak ponpes lain yang belum bergabung. Pun juga di MPJ Regional Tulungagung-Trenggalek hanya sebatas itu.

Disoal tentang kendala utama, ia mengaku belum bergabungnya sebagian ponpes adalah kurang optimalnya penyampaian informasi, atau berbarengan kegiatan yang membuat mereka tidak dapat hadir dalam kegiatan-kegiatan peningkatan kemampuan.

Untuk mengatasi hal tersebut, MPJ akan menerapkan strategi turun ke bawah (turba). Yaitu bertujuan untuk menggaet pondok pesantren maupun media yang belum bergabung.

“Kalau turun langsung ke bawah, ke lapangan, kemudian kita ajak istilahnya kalau orang Trenggalek ngopi, nanti mereka bisa tergugah jiwa semangatnya di dalam komunitas,” imbuhnya.

Ia menegaskan bahwa penyebaran informasi hanya melalui daring (online) dinilai kurang efektif dan menghambat perkembangan komunitas.

Wisnu menaruh harapan besar, agar MPJ ke depannya dapat berkolaborasi secara luas. Harapan kami untuk nanti selanjutnya kita bisa berkolaborasi, baik kolaborasi antara MPJ Jatim khususnya MPJ Regional Tulungagung-Trenggalek kolaborasi dengan Dinas Kominfo.

“Pun juga bisa berkolaborasi dengan media center PCNU, maupun MUI Trenggalek,” ujarnya.

Wisnu menambahkan, sinergi yang baik antarpihak ini sangat penting agar informasi positif mengenai pondok pesantren bisa tersampaikan dengan baik di muka umum. (jaz/red)

Pos terkait