Polresta Malang Kota Perketat Edukasi Anti-Bullying di Sekolah

Polresta Malang Kota gelar sosialisasi pelajar anti perundungan. Sumber foto: www.detik.com
Polresta Malang Kota gelar sosialisasi pelajar anti perundungan. Sumber foto: www.detik.com

LINTASJATIM.com, Malang – Meningkatnya kasus perundungan di kalangan pelajar memicu Polresta Malang Kota memperluas pendekatan pencegahan.

Dikutip dari detikJatim,com, bersama Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), jajaran kepolisian menggelar roadshow ke sekolah-sekolah untuk menanamkan kesadaran tentang bahaya bullying sejak dini.

Bacaan Lainnya

SMP Negeri 3 Kota Malang menjadi lokasi kegiatan pada Selasa (25/11/2025). Dalam sesi sosialisasi, para siswa mendapat penjelasan lengkap tentang jenis-jenis perundungan, dampaknya terhadap korban, serta cara melaporkan jika menjadi saksi maupun korban.

“Akhir-akhir ini kasus perundungan di Kota Malang banyak melibatkan pelajar SMP,” ujar Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Malang Kota, Iptu Khusnul Khotimah.

Polresta Malang Kota juga membuka ruang konsultasi khusus di tempat acara. Siswa dipersilakan berbicara langsung dengan psikolog untuk membahas kondisi emosional dan kesehatan mental mereka.

Pendekatan ini dinilai penting agar sekolah tidak hanya bertindak setelah kasus terjadi, tetapi membangun budaya pencegahan.

“Guru tidak boleh menutup mata. Setiap kasus harus terbuka dan ditangani bersama, tidak boleh disembunyikan,” tegas Khusnul.

Ia menekankan bahwa dampak bullying bisa sangat serius. Korban berisiko mengalami trauma berkepanjangan hingga gangguan mental jika tidak ditangani secara tepat.

Karena itu, polisi menggandeng Dinas Sosial Kota Malang untuk memastikan pendampingan psikologis bagi korban.

Data Unit PPA Satreskrim Polresta Malang Kota menunjukkan tren peningkatan kasus. Pada 2024 tercatat enam kasus, sementara sepanjang 2025 jumlahnya naik menjadi delapan. Mayoritas korbannya adalah pelajar perempuan yang mengalami bullying fisik.

Menurut Khusnul, motif pelaku beragam, mulai dari ingin mendapat perhatian, ingin terlihat kuat, hingga dorongan kelompok.

“Selain salah paham, penyebab bullying juga karena ingin dilihat hebat, termasuk kurangnya perhatian dari keluarga, khususnya orang tua,” ujarnya.

Roadshow ini direncanakan terus berlanjut ke sekolah lainnya sebagai upaya memperkuat budaya aman, nyaman, dan bebas perundungan di lingkungan pendidikan Kota Malang.

Pos terkait