LINTASJATIM.com, Batu – Penerapan teknologi Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) kembali menjadi sorotan selama berlangsungnya Operasi Zebra Semeru 2025.
Dalam satu minggu pertama operasi, kamera ETLE di Kota Batu mencatat 1.599 pelanggaran lalu lintas, mayoritas dilakukan oleh pengendara roda dua.
Dikutip dari detikJatim.com, Kasat Lantas Polres Batu AKP Kevin Ibrahim menegaskan bahwa angka tersebut menunjukkan masih rendahnya kesadaran berlalu lintas sebagian pengendara.
“Selama sepekan Operasi Zebra Semeru dilaksanakan, kami mencatat ada sebanyak 1.599 pelanggar lewat ETLE,” ujarnya, Selasa (25/11/2025).
Menurut Kevin, jenis pelanggaran yang paling banyak ditemukan merupakan pelanggaran mendasar yang seharusnya mudah dicegah, seperti tidak memakai helm dan melawan arus.
“Memang yang paling dominan itu pengendara roda dua tidak pakai helm SNI, kemudian disusul melawan arus. Untuk roda empat, banyak yang tidak memakai safety belt,” jelasnya.
Operasi Zebra Semeru 2025 sendiri berlangsung sejak Senin (17/11/2025) hingga Minggu (30/11/2025). Pada periode ini, kepolisian memperketat pengawasan melalui dua mekanisme: ETLE dan tilang manual. Namun, porsi penggunaan manual sangat dibatasi.
“Satu minggu pertama, kami lebih memaksimalkan penerapan ETLE. Memasuki minggu kedua, tilang manual tetap ada namun porsinya hanya sekitar 5 persen, sedangkan ETLE 95 persen,” paparnya.
Kevin juga menegaskan bahwa tujuan utama operasi bukan semata penindakan, tetapi menekan angka kecelakaan dan mendorong pengendara untuk lebih patuh.
“Kami mengimbau kepada para pengendara bahwa keselamatan yang utama karena keluarga menunggu di rumah. Jadi tetap patuhi aturan berlalu lintas,” tandasnya.
Dengan data yang terus terekam secara otomatis, pihak kepolisian berharap kesadaran masyarakat meningkat sehingga pelanggaran dapat berkurang signifikan pada periode berikutnya.






