LINTASJATIM.com, Surabaya – Menyambut perayaan Natal dan tahun baru (Nataru), Pemerintah Kota Surabaya mulai menyiapkan serangkaian langkah pengamanan.
Fokus utama pengamanan tahun ini adalah memastikan gereja-gereja di Kota Pahlawan tetap aman selama rangkaian ibadah Natal berlangsung.
Dikutip dari detikJatim.com, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan bahwa kewaspadaan perlu ditingkatkan mengingat insiden teror yang pernah terjadi beberapa tahun lalu.
“Kita sudah siapkan aturan, seperti Natal sebelumnya memberikan penjagaan. Mengingat pernah terjadi pengeboman, kita waspada,” ujarnya di Gedung Sawunggaling, Senin (17/11/2025).
Selain penjagaan gereja, Pemkot juga tengah merampungkan aturan lain terkait ketertiban saat Nataru, mulai dari larangan knalpot brong hingga pengawasan tempat rekreasi dan hiburan umum (RHU). Menurut Eri, kebijakan tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Nanti aturannya tidak jauh berbeda dengan Nataru sebelumnya. Kita juga akan melakukan pengecekan terkait keamanan sebelum masuk ke dalam gereja,” tambahnya.
Pada perayaan tahun baru, beberapa aturan lama dipastikan tetap berlaku. Warga dilarang menjual atau menyalakan petasan, menjajakan terompet, hingga menggelar konvoi pada malam pergantian tahun. Pengawasan akan melibatkan perangkat daerah, TNI/Polri, tokoh agama, serta tokoh masyarakat.
Pemkot juga meminta warga turut mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu selama masa libur panjang.
Sementara itu, bagi pelaku usaha RHU, aturan operasional kembali diperketat. Seluruh tempat hiburan wajib tutup pada malam Natal, Rabu (24/12/2025), mulai pukul 18.00 WIB.
Pada malam tahun baru, RHU boleh buka hingga pukul 04.00 WIB, namun dilarang menerima pengunjung di bawah usia 18 tahun.
Pemerintah berharap seluruh pihak dapat mematuhi aturan demi terciptanya perayaan Natal dan tahun baru yang aman, nyaman, dan tertib di Kota Surabaya.
