Petani Muda Lumajang Raup Cuan dari Program Makan Bergizi Gratis

Petani sayur hidroponik di Lumajang. Sumber foto: www.detik.com
Petani sayur hidroponik di Lumajang. Sumber foto: www.detik.com

LINTASJATIM.com, Lumajang – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tak hanya meningkatkan asupan gizi masyarakat, tapi juga membuka peluang ekonomi bagi petani lokal. Salah satunya dirasakan oleh Arif Hermawan (25), petani muda asal Desa Curah Petung, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang.

Dikutip dari detikJatim.com, berkat program tersebut, usaha budidaya selada hidroponik milik Arif kini berkembang pesat. Lahan green house seluas 250 meter persegi yang dikelolanya menjadi sumber sayuran segar bagi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayahnya.

Bacaan Lainnya

“Adanya SPPG untuk program Makan Bergizi Gratis ada penambahan produksi dari awalnya setengah kuintal menjadi satu kuintal tiap minggunya,” ujar Arif Hermawan, Selasa (28/10/2025).

Lonjakan permintaan dari dapur SPPG membuat Arif menggandakan produksinya. Jika sebelumnya hanya mampu menghasilkan 50 kilogram selada per minggu, kini ia rutin mengirim hingga 1 kuintal.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Arif menambah satu unit green house baru, sehingga kini total memiliki tiga unit.

Setiap kilogram selada hidroponik dijual dengan harga Rp 28 ribu. Dari hasil penjualan itu, Arif mampu mengantongi pendapatan hingga Rp 10 juta per bulan.

“Dengan tingginya permintaan sayuran hidroponik, saya menambah satu unit green house. Untuk pendapatan bisa mencapai Rp 10 juta setiap bulannya,” ungkapnya.

Kisah Arif menjadi bukti bahwa kebijakan pemerintah dalam program MBG tidak hanya berdampak sosial, tetapi juga menumbuhkan ekonomi lokal. Dukungan terhadap petani muda seperti dirinya menjadi kunci keberlanjutan rantai pasok pangan bergizi di daerah.

Pos terkait