LINTASJATIM.com, Sidoarjo – Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sidoarjo, yang merupakan satuan kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI, secara resmi membuka Pekan Vokasi 2025 dengan semangat memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri guna meningkatkan kompetensi masyarakat.
Acara pembukaan diselenggarakan di Auditorium K.H. Bisri Syansuri BPVP Sidoarjo, Sabtu (13/9/2025) yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari sektor pendidikan, dunia usaha, serta asosiasi industri.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari, yaitu Sabtu (13/9/2024) sampai Minggu (14/9/2025) diwarnai dengan beragam short class keterampilan vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri masa kini, antara lain penyolderan komponen elektronik dasar, workshop Internet of Things (IoT), pengenalan mobil EFI dengan diagnostic scanner, pengaturan fotografi menggunakan smartphone, dan pemrograman PLC dasar.
Selain itu, para peserta juga mengikuti sesi Career Class bertema ‘Bangun Citra Diri di Era Digital’ yang menghadirkan narasumber profesional dari kalangan praktisi industri dan HRD.
Puncak acara pembukaan ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara BPVP Sidoarjo dan enam mitra strategis dari berbagai sektor, yaitu Ketua Umum KADIN Jawa Timur, H. Adik Dwi Putranto, SH, M.HP; Ketua Umum HIPMI Cabang Sidoarjo, Muh. Zakaria Dimas Pratama, S.Kom; Kepala SMKN 1 Sidoarjo, Dr. Dhanu Lukmantoro, S.Kom., S.T., MM; Kepala SMK Dharma Wirawan 2, Iin Kusumawati, M.Pd; dan Direktur CV Bangun Bersama, Teddy Polanadu.
Kepala BPVP Sidoarjo, Muhammad Aiza Akbar, sebagai pihak penyelenggara kerja sama ini merupakan bentuk konkret dari komitmen bersama dalam menciptakan ekosistem vokasi yang lebih adaptif, inklusif, dan selaras dengan kebutuhan industri.
Akbar menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pembangunan SDM berkualitas. Menurutnya, kompetensi tak bisa dibangun sendiri, perlunya kerja sama dari berbagai pihak agar manfaat yang dirasakan dapat merata dirasakan oleh seluruh lini masyarakat.
“Semoga kita bisa bersama-sama meningkatkan kompetensi masyarakat, karena tidak bisa sendiri-sendiri. Dengan penyusunan standar kompetensi yang disusun bersama industri, pelatihan akan lebih tepat sasaran dan alumni lebih mudah terserap dunia kerja,” ujarnya.
Berdasarkan data BPVP Sidoarjo, tingkat serapan alumni meningkat dari 75% pada 2024 menjadi 85% di tahun 2025. Dengan kapasitas pelatihan sekitar 1.000 orang per tahun, BPVP menargetkan pengembangan kapasitas hingga 5.000–6.000 orang melalui kerja sama dengan sekolah, universitas, asosiasi, dan industri.
Tak hanya domestik, peluang kerja luar negeri juga mulai terbuka, terutama dari perusahaan Jepang dan Korea di bidang teknik seperti welding dan electrical.
Pembukaan Pekan Vokasi 2025 menjadi tonggak penting bagi BPVP Sidoarjo dalam membangun kompetensi, etika, dan keterhubungan dunia kerja.
Acara ini tidak hanya menjadi ruang belajar dan kolaborasi, tetapi juga membuka jalan lebih luas bagi tenaga kerja terampil Indonesia untuk menembus pasar kerja nasional dan global.
“Pekan Vokasi ini saya harap dapat melecut semangat kami di BPVP Sidoarjo untuk menuju profesionalisme dan daya saing global. Juga memberikan impact berarti di tengah masyarakat,” pungkasnya.






