LINTASJATIM.com, Malang – Polresta Malang Kota menegaskan kesiapannya menghadapi potensi kerusuhan saat aksi unjuk rasa. Hal ini ditunjukkan melalui latihan Simulasi Sistem Pengamanan Markas Komando (Sispam Mako) yang digelar pada Jumat (12/9/2025) dengan melibatkan sekitar 500 personel lintas fungsi.
Dikutip dari detikJatim.com, Kapolresta Malang Kota, Kombes Nanang Haryono memimpin langsung jalannya simulasi. Dalam skenario, aparat dihadapkan pada massa yang terus bertambah dan berpotensi bertindak anarkis, mulai dari pelemparan batu, pembakaran ban, hingga upaya menerobos markas polisi.
“Kami ingin seluruh anggota memahami prosedur tetap, mulai dari pencegahan hingga penindakan. Sispam Mako bagian dari kesiapsiagaan institusi Polri agar tidak ragu saat menghadapi ancaman nyata,” ujar Kombes Nanang.
Dalam simulasi tersebut, Polresta Malang Kota mengerahkan berbagai peralatan taktis, termasuk kendaraan pengendali massa, tim Dalmas, hingga sniper yang ditempatkan di titik strategis. Personel juga dilatih menghadapi ancaman bom molotov, senjata tajam, serta upaya pembakaran fasilitas vital.
Namun, Kombes Nanang menekankan bahwa pengamanan bukan hanya tugas polisi. Ia mengajak masyarakat ikut berperan dalam menjaga stabilitas melalui program ‘Warga Jaga Warga, Warga Jaga Kota, dan Warga Jaga Sesama’.
“Kami melibatkan tokoh agama, pemuda, dan elemen masyarakat agar tidak mudah dimanfaatkan pihak-pihak yang ingin memecah belah,” katanya.
Nanang juga mengingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap provokasi di media sosial.
“Menyampaikan pendapat di muka umum memang dilindungi undang-undang, namun bila berujung pengrusakan dan kekerasan, hal itu mencederai hukum dan merugikan semua pihak,” tegasnya.
Melalui latihan ini, Polresta Malang Kota ingin memastikan aparat siap menghadapi skenario terburuk sekaligus mengedukasi warga agar tetap mengutamakan jalur damai dalam menyampaikan aspirasi.