LINTASJATIM.com, Bojonegoro – Puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bojonegoro menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Bojonegoro, Kamis (4/9/2025).
Dikutip dari detikJatim.com, mereka datang dengan spanduk bertuliskan 17+8 tuntutan rakyat, bunga tabur, dan lantunan selawat sebagai simbol perjuangan yang religius dan bermartabat.
Ketua PMII Bojonegoro, Bahrul Hikam, menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar kritik, melainkan bentuk keprihatinan atas kondisi bangsa.
“Aparat yang seharusnya melindungi rakyat justru berubah menjadi ancaman nyata. Tindakan brutal yang merenggut nyawa rakyat kecil adalah pengkhianatan terhadap amanat konstitusi,” ujarnya lantang.
Mahasiswa membawa tujuh tuntutan utama, mulai dari reformasi DPR, partai politik, hingga reformasi pajak. Mereka juga menekan pemerintah agar segera mengesahkan UU Perampasan Aset, melakukan reformasi di tubuh Polri, mengembalikan TNI ke barak, serta membebaskan massa aksi yang ditahan.
Tuntutan tersebut langsung diterima Ketua DPRD Bojonegoro, Abdullah Umar, yang mengapresiasi jalannya aksi yang tertib dan santun.
“Kami di DPRD akan menindaklanjuti aspirasi sahabat PMII hingga ke pemerintah pusat. Kami juga berharap mahasiswa ikut mengawasi jalannya kebijakan agar lebih berpihak pada rakyat,” katanya.
Aksi berjalan kondusif dengan pengamanan ketat dari Polres Bojonegoro. Usai Abdullah menandatangani komitmen untuk mengawal aspirasi, massa mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.