Gus Ubaid: Vaksinasi Campak di Madura Perlu Sentuhan Kiai dan Tokoh Lokal

Gus Ubaid, Tokoh muda NU Jawa Timur. Sumber foto: www.detik.com
Gus Ubaid, Tokoh muda NU Jawa Timur. Sumber foto: www.detik.com

LINTASJATIM.com, Surabaya – Wabah campak di Kabupaten Sumenep terus menjadi sorotan. Berdasarkan data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR), sejak Januari hingga Agustus 2025 tercatat 2.035 kasus suspek campak dengan 17 pasien meninggal dunia.

Dikutip dari detikJatim.com, Tokoh Muda Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur, KH Ubaidillah Amin atau Gus Ubaid, mendorong Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI segera mengambil langkah konkret untuk menekan penyebaran penyakit menular itu.

Bacaan Lainnya

“Kemenkes RI harus segera mengambil langkah preventif dengan menggandeng dinas kesehatan kabupaten dan provinsi, agar kasus campak segera selesai,” tegas Gus Ubaid, Selasa (26/8/2025).

Pengasuh Pondok Pesantren Annuriyah Kaliwining Jember itu juga menilai usulan Wakil Ketua DPR RI, Prof. Sufmi Dasco Ahmad, terkait percepatan vaksinasi campak di Madura sangat tepat.

“Kami senada dengan Wakil Ketua DPR RI yang minta Menkes segera melakukan vaksin campak di pulau Madura. Ini harus ditindaklanjuti agar korban tidak bertambah dan penularannya tidak semakin meluas,” ujarnya.

Namun, menurutnya, program vaksinasi tidak bisa hanya mengandalkan pendekatan medis. Perlu strategi kultural agar masyarakat lebih menerima.

“Pendekatan ke orang Madura terkait protokol kesehatan perlu cara khusus, baik budaya maupun religi, melalui tokoh-tokoh setempat seperti kiai, klebun, atau kepala desa,” terang Gus Ubaid.

Ia mencontohkan pengalaman vaksinasi COVID-19 di Madura, yang awalnya menuai penolakan namun kemudian bisa diterima berkat keterlibatan tokoh agama dan masyarakat.

“Kemenkes punya pengalaman saat pandemi COVID-19. Awalnya banyak orang Madura menolak, tapi akhirnya banyak yang mau divaksin,” tandasnya.

Pos terkait