LINTASJATIM.com, Trenggalek – Pimpinan Daerah Badan Koordinasi Majlis Taklim Masjid-Dewan Masjid Indonesia (BKMM-DMI) Trenggalek bekerjasama dengan Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Trenggalek sukses menghelat talk show ‘Tips Sehat, Keluarga Sejahtera dan Bebas Stunting’.
Ketua Pimpinan Daerah Badan Koordinasi Majlis Taklim Masjid-Dewan Masjid Indonesia (BKMM-DMI) Trenggalek, Hj. Nadhirotul Ulfa mengungkapkan bahwa acara inti talk show tentang tips sehat bahagia, keluarga sejahtera dan bebas stunting.
Memilih lokasi Masjid Al-Ma’un Kecamatan Karangan, Trenggalek, Hj Nadhirotul Ulfa menerangkan esensi masjid memiliki energi positif yang semakin merindukan bahwa masjid merupakan solusi untuk semua orang. Semakin menjadikan kita sebagai hamba allah untuk semakin rindu hadir di masjid beribadah.
“Lalu, berkomtemplasi dan berinteraksi sosial sehingga ada ide-ide kreatif, kita bertugas memakmurkan masjid. Ini termasuk mewujudkan masjid ramah anak,” ujar Hj. Nadhirotul Ulfa kepada pewarta, Senin (25/8/2025).
Hj. Nadhirotul Ulfa menyitir dalam sebuah Surat At-Taubah untuk memakmurkan masjid-masjid Allah SWT. Ia mengaku masjid yang ramah anak dan merespon masalah umat.
“Yang sekarang bahwa kita harus mewujudkan keluarga bahagia, tentunya dengan yang bebas stunting,” bebernya.
Dikatakannya, pemateri kedua diberikan oleh perwakilan IIDI Trenggalek. Yang memaparkan kesehatan harus dilandasi CERDIK. Pertama cek kesehatan secara berkala, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik dengan, diet sehat dengan kalori yang seimbang, istirahat yang cukup dan kelola stres.
Hj. Ulfa menambahkan talk show ini menjadi menarik karena dikemas interaksi dialogis yang dua arah. Pemateri memberikan stimulan agar aktif bertanya memberikan tanggapan dari apa yang dipaparkan.
“Dengan memberikan bermacam-macam doorprize, antusias peserta menjadikan suasana talk show ini semakin aktif dan hidup. Karena oeran peserta banyak bertanya dan memberikan tanggapan.
“Acara ini mendapat respon positif karena banyak dari beberapa masyarakat memberikan support memberikan sponsorship,” imbuhnya.
Perempuan yang juga sebagai penyuluh agama Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pogalan ini berharap memilih lokasi masjid untuk membangun simpati dan gotong royong. Terutama anak anak remaja untuk tertarik datang ke masjid.
“Tentunya tidak ada perkawinan anak, sehingga pendewasan usia perkawainan menjadi suatu kultural yang kita dengungkan bersama. Semoga Trenggalek bebas dari stunting,” paparnya.
Dirinya berharap semoga acara ini dari BKMM DMI Trenggalek dan IIDI berusaha bahwa masjid merupakan sentral supaya masyarakat lebih sehat dan bahagia bebas stunting.
“Sekaligus memberikan edukasi untuk selalu happy dan care,” paparnya. (jaz/red)