LINTASJATIM.com, Pamekasan – Warga Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, kembali menyuarakan keresahan mereka atas maraknya pencurian motor.
Dikutip dari detikJatim.com, setelah sempat memasang baliho bertuliskan ‘Selamat Datang di Desa Maling’, kini tulisan diubah menjadi ‘Selamat Datang di Desa Paling Aman’ sebagai bentuk sindiran yang lebih tajam.
Tokoh masyarakat setempat, Marsuto Alvianto, menjelaskan perubahan baliho itu bukan sekadar main-main, melainkan ekspresi kekecewaan warga terhadap kasus pencurian yang tak kunjung terungkap.
“Maling yang mencuri di desa ini aman. Itu saking kesalnya warga,” ujarnya, Kamis (21/8/2025).
Marsuto menambahkan, sebenarnya warga berencana mendatangi Mapolres Pamekasan untuk beraudiensi langsung dengan aparat penegak hukum. Namun, rencana tersebut ditunda hingga akhir bulan ini.
“Rencananya hari ini kami ke Mapolres, tapi diputuskan dijadwal ulang sekitar tanggal 29 atau waktu tertentu. Kami lihat dulu bagaimana langkah pihak kepolisian. Kalau belum ada kejelasan, audiensi tetap akan kami lakukan,” terangnya.
Kekecewaan warga bukan tanpa alasan. Marsuto sendiri mengaku kehilangan emas senilai Rp125 juta, sementara sejumlah warga lain kehilangan motor.
“Kalau dihitung, sudah ada enam kali pencurian motor. Masalah ini sudah kami laporkan ke polisi, tapi sampai sekarang belum ada titik terang,” ungkapnya.
Sempat ada penggerebekan di rumah salah satu warga berinisial M di Dusun Pokapoh, namun hasilnya belum jelas dipublikasikan. Kondisi ini membuat warga semakin mempertanyakan keseriusan aparat.
Menanggapi keresahan tersebut, Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Jufriadi, memastikan kasus pencurian di Desa Larangan Badung masih ditangani.
“Masih dalam penyelidikan, Mas,” katanya singkat.
Kasus ini kini bukan hanya menjadi bahan pembicaraan warga setempat, tapi juga viral di media sosial, menanti langkah tegas kepolisian untuk mengembalikan rasa aman di desa yang terlanjur mendapat cap ‘desa maling’.