LINTASJATIM.com, Surabaya – Sejumlah warga di Jawa Timur menyambut positif diberlakukannya aturan pembatasan penggunaan sound system horeg melalui Surat Edaran (SE) Bersama yang ditandatangani Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Irjen Nanang Avianto, dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin.
Namun, mereka menegaskan bahwa efektivitas aturan ini bergantung pada ketegasan penegakannya.
Dikutip dari detikJatim.com, Ningtyas (30), warga Surabaya, menilai kebijakan tersebut sudah tepat mengingat banyaknya kasus keributan dan kerusakan fasilitas umum akibat penggunaan sound horeg.
“Saya setuju sih. Apalagi ada poin penyelenggara wajib bertanggung jawab kalau sampai ada korban atau kerusakan. Kalau penegakannya serius, pasti orang akan lebih tertib,” ujarnya, Minggu (10/8/2025).
Ia bahkan mengusulkan agar sound horeg yang ingin dijadikan hiburan bisa dikemas seperti konser mini yang lebih terorganisasi.
“Kalau keliling kampung dengan kendaraan besar itu berisiko. Mungkin lebih baik diadakan seperti konser, ada batasan kebisingan, dan tidak merusak fasilitas,” tambahnya.
Senada, Ardhi (21) dari Sidoarjo, melihat aturan ini penting, apalagi menjelang momen karnaval dan perayaan kemerdekaan.
“Harapannya aturan ini efektif menjaga ketertiban. Tapi pengawasan dan sosialisasi ke para pengusaha sound system itu wajib dilakukan,” katanya.
SE Bersama tersebut mengatur batasan tingkat kebisingan, waktu, lokasi, dimensi kendaraan, hingga larangan kegiatan yang melanggar norma hukum. Untuk sound system statis, intensitas suara dibatasi maksimal 120 dBA, sementara yang bergerak hanya 85 dBA.
Gubernur Khofifah menegaskan, aturan ini dibuat untuk menjaga ketertiban, kerukunan, dan mencegah konflik sosial. Setiap kegiatan dengan sound system wajib mengantongi izin kepolisian serta membuat pernyataan tanggung jawab di atas materai.
Pelanggaran seperti narkotika, miras, pornografi, hingga aksi anarkis akan langsung ditindak.
“Kegiatan menggunakan pengeras suara tetap boleh, tapi dengan batasan jelas dan aturan yang ketat. Mari bersama mewujudkan Jatim yang aman dan kondusif,” tegasnya.