Sound Horeg Dibatasi, Pawai di Tulungagung Tak Bisa Lagi Semarak Berlebihan

Rapat tentang penggunaan sound horeg di Tulungagung. Sumber foto: surabaya.kompas.com
Rapat tentang penggunaan sound horeg di Tulungagung. Sumber foto: surabaya.kompas.com

LINTASJATIM.com, Tulungagung – Kepolisian Resort Tulungagung resmi menetapkan aturan baru terkait penggunaan sound horeg dalam kegiatan pawai dan keramaian umum.

Langkah ini diambil demi menjaga kenyamanan warga dan mencegah gangguan lingkungan akibat penggunaan perangkat audio berdaya tinggi yang kerap berlebihan.

Bacaan Lainnya

Dikutip dari kompas.com, Kapolres Tulungagung, AKBP Muhammad Taat Resdi, menegaskan bahwa batasan tegas kini berlaku.

“Kami membatasi maksimal delapan unit speaker subwoofer dengan daya tidak lebih dari 10.000 watt dan tingkat kebisingan maksimal 80 desibel per kendaraan,” ujarnya usai rapat koordinasi yang digelar di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Kamis (24/07/2025).

Rapat yang dipimpin Wakil Bupati Ahmad Baharudin ini melibatkan 16 unsur masyarakat dan jajaran forkopimda, serta menindaklanjuti Fatwa MUI Jatim Nomor 1 Tahun 2025 yang menyoroti penggunaan sound horeg yang dinilai berpotensi menimbulkan kemudaratan sosial.

Selain pawai keliling, aturan juga mencakup penggunaan sound system statis.

“Untuk acara yang menggunakan sound statis, batas maksimal suara ditetapkan 125 desibel dengan daya hingga 80.000 watt,” imbuh AKBP Taat.

Pihaknya juga menetapkan batas waktu kegiatan keramaian hingga pukul 24.00 WIB. Namun, ada pengecualian untuk pertunjukan wayang kulit yang diperbolehkan berlangsung hingga pukul 04.00 WIB.

Tegas, AKBP Taat menambahkan bahwa kepolisian tak akan ragu menindak pelanggaran.

“Sanksinya jelas, kegiatan akan diberhentikan dan penyelenggara bisa dikenai proses hukum jika melanggar kesepakatan ini,” tegasnya.

Aturan ini mulai diberlakukan segera dan akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan masyarakat, terutama menjelang perayaan HUT ke-80 RI. Pembatasan ini diharapkan mampu menciptakan suasana perayaan yang tetap meriah, namun lebih tertib dan ramah lingkungan.

Pos terkait