LINTASJATIM.com, Malang – Pengurus Cabang (PC) Tunas Indonesia Raya (TIDAR) Kabupaten Malang memberikan apresiasi atas penyelenggaraan forum bedah buku Potret Prabowo Bersama Wong Cilik yang digelar oleh Pimpinan Daerah (PD) TIDAR Jawa Timur, Kamis (17/7/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom dan diprakarsai oleh Bidang Hukum, Hubungan Antar-Lembaga, dan Advokasi PD TIDAR Jawa Timur.
Forum tersebut diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk kader TIDAR dari Kabupaten Malang yang terlibat aktif dalam diskusi.
Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber nasional, antara lain Hj. Rany Mauliani yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD sekaligus Sekretaris DPD Partai Gerindra DKI Jakarta; Gus Fawait, Bupati Jember dan Ketua PD TIDAR Jawa Timur; Rizky Emirdhani, Ketua OKK PP TIDAR periode 2022–2025; serta penulis buku, Anton Setyo Nugroho.
Dalam sambutannya, Gus Fawait menekankan pentingnya forum-forum literatif semacam ini untuk memperkuat kapasitas intelektual dan politik generasi muda, khususnya kader TIDAR.
Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap antusiasme peserta dari seluruh wilayah, termasuk dari Kabupaten Malang.
“Forum ini menjadi ruang penguatan semangat perjuangan yang substansial dan dinamis,” ujar Gus Fawait.
Hal senada disampaikan Rizky Emirdhani. Menurutnya, diskusi terbuka yang menyentuh isu-isu kerakyatan perlu terus dikembangkan sebagai sarana pendidikan politik yang relevan dengan kondisi masyarakat.
Ia juga menilai partisipasi aktif kader dari berbagai daerah, termasuk Malang, menunjukkan soliditas dan semangat kolektif organisasi.
Ketua PC TIDAR Kabupaten Malang, Rihal, mengatakan bahwa kehadiran pihaknya dalam forum ini merupakan wujud komitmen untuk menumbuhkan budaya literasi politik sekaligus memperdalam pemahaman terhadap nilai-nilai perjuangan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden RI, Prabowo Subianto, terutama dalam hal keberpihakan kepada masyarakat kecil.
Dalam penutupannya, penulis buku Potret Prabowo Bersama Wong Cilik, Anton Setyo Nugroho, menegaskan bahwa karyanya tidak ditujukan sebagai glorifikasi politik, melainkan sebagai dokumentasi nilai dan rekam jejak perjuangan.
“Saya ingin publik melihat sisi Prabowo sebagai seorang patriot yang konsisten. Buku ini semoga menjadi cermin bagi generasi muda untuk mengenali nilai pengabdian dan keberpihakan pada wong cilik,” pungkasnya.