Lakpesdam PCNU Ponorogo dan Pegiat Alam Gelar Diskusi Konservasi, Bahas Strategi Pelestarian Lingkungan

Lakpesdam PCNU Ponorogo dan Pegiat Alam Gelar Diskusi Konservasi, Bahas Strategi Pelestarian Lingkungan
Lakpesdam PCNU Ponorogo dan Pegiat Alam Gelar Diskusi Konservasi, Bahas Strategi Pelestarian Lingkungan

LINTASJATIM.com, Ponorogo – Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PCNU Ponorogo bersama para pegiat alam menggelar Diskusi Konservasi dalam rangka menjalankan program strategis PCNU Ponorogo.

Kegiatan yang berlangsung di Lake House Cafe pada Selasa (19/2/2025) ini bertujuan untuk merumuskan langkah konkret dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memperkuat peran NU dalam pembangunan berkelanjutan di Ponorogo.

Bacaan Lainnya

Diskusi ini menyoroti berbagai isu lingkungan dan strategi konservasi, dengan fokus pada beberapa aspek utama, seperti:

  1. Kebijakan Pengembangan Lingkungan, yakni mendorong peran NU dalam advokasi kebijakan yang mendukung pelestarian alam dan ekosistem Ponorogo.
  2. Pengembangan SDM Lingkungan, melalui pendidikan dan pelatihan bagi kader NU serta masyarakat agar lebih peduli dan terlibat aktif dalam upaya konservasi.
  3. Ideologisasi NU dalam Konservasi, dengan menanamkan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah dalam gerakan pelestarian lingkungan.
  4. Jejaring dan Networking, guna memperkuat sinergi antara NU, pemerintah, akademisi, serta komunitas pegiat lingkungan dalam menghadapi tantangan ekologi.
  5. Sinergitas Lembaga, Banom, dan Komunitas NU, memastikan bahwa seluruh elemen NU dapat berkolaborasi dalam berbagai program lingkungan.
  6. NU Menyapa, sebagai upaya mengedukasi masyarakat luas mengenai pentingnya kesadaran lingkungan melalui dakwah dan aksi nyata.

Ketua Lakpesdam PCNU Ponorogo, Novi Tri Hartanto, dalam sambutannya menegaskan bahwa NU memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran ekologi yang berlandaskan nilai-nilai keislaman.

“Pelestarian lingkungan bukan sekadar isu sosial, tetapi juga bagian dari ajaran Islam. Melalui sinergi ini, kita berharap NU dapat menjadi pelopor dalam gerakan konservasi yang berbasis pada nilai-nilai
x agama dan kearifan lokal,” ungkapnya.

Ada 10 perwakilan komunitas pegiat konservasi lingkungan, Salah satu perwakilan pegiat konservasi alam, Sopian Popeye perwakilan LPBI NU Ponorogo juga menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam menjaga keseimbangan alam.

“Ponorogo memiliki kekayaan alam yang luar biasa, tetapi tanpa kesadaran bersama, lingkungan kita bisa terancam. Kami mengapresiasi inisiatif Lakpesdam PCNU Ponorogo yang membuka ruang diskusi dan kolaborasi dalam upaya konservasi ini,” ujarnya.

Diskusi ini menghasilkan berbagai rekomendasi strategis yang akan ditindaklanjuti dengan program nyata, seperti penghijauan, edukasi lingkungan, serta advokasi kebijakan ramah lingkungan di Ponorogo yang akan dilaksanakan oleh lembaga dan komunitas yang hadir.

Dengan adanya diskusi ini, ini menunjukkan NU Menyapa Bidang Lingkungan dan diharapkan NU dan para pegiat lingkungan semakin bersinergi dalam menjaga kelestarian alam, sekaligus mewujudkan Ponorogo sebagai daerah yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Pos terkait