LINTASJATIM.com, Sidoarjo – Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menjadi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) satu-satunya di Jawa Timur yang meraih Anugerah Pendidikan Nahdlatul Ulama 2025 untuk Kategori Pendidikan Tinggi.
Pemberian penghargaan itu masih dalam rangkaian dari agenda Kongres Pendidikan NU di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (23/1/2025).
Rektor Unusida, H Fatkul Anam yang juga turut hadir dan mengukuti Kongres Pendidikan Nahdlatul Ulama 2025, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan tersebut.
“Bagi Unusida Capaian ini sungguh sangat membanggakan. Ini sekaligus menambah deretan prestasi lainnya sepanjang 2024, di antaranya di penghujung tahun Unusida naik ke Klaster Utama dalam Klasterisasi PT penyelenggara pendidikan akademik,” terangnya.
Ia menyebutkan bahwa terdapat tiga PTNU yang mendapat Anugerah Pendidikan NU 2025. Selain Unusida, dua PTNU lainnya yaitu Universitas Nahdlatul Ulama NTB, dan Universitas Maarif NU Lampung.
Lebih lanjut, ketua Forum Rektor PTNU tersebut menyampaikan komitmen Unusida melalui berbagai program pendidikan yang tidak hanya unggul dalam aspek akademik, tetapi juga dalam pengembangan karakter mahasiswa.
Ia mengatakan, penghargaan ini dapat semakin melecut semangat Unusida untuk terus berkiprah dan berkontribusi dalam mempersiapkan generasi muda yang berkompeten dan berdaya saing global.
Selain itu, penghargaan ini menjadi bukti bahwa pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai Aswaja dan kebangsaan yang diterapkan di Unusida sangat relevan dalam menciptakan SDM yang unggul dan siap menghadapi tantangan global.
“Penghargaan ini saya persembahkan untuk seluruh civitas akademika Unusida yang telah bekerja keras dalam menciptakan pendidikan berkualitas dan berdaya saing. Kami akan terus berupaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan di Unusida, serta memberi kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kongres Pendidikan NU 2025, Prof H Mohammad Mukri, yang dalam laporannya diwakili Gus Ulil Abshar Abdalla menjelaskan bahwa terdapat beragam kriteria dalam Penghargaan Anugerah Pendidikan NU 2025.
Gus Ulil menjelaskan penentuan penghargaan kepada lembaga dan tokoh yang layak mendapatkan penghargaan yang ditentukan oleh Tim Tujuh yakni Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla dan KH Ahmad Suaedy, Rektor UNU Yogyakarta Widya Priyahita Pudjibudojo, Ketua RMI PBNU KH Hodri Arif, dan Wakil Sekretaris PBNU Sidrotun Naim.
Kriteria penghargaan ini mencakup lembaga-lembaga pendidikan yang bekerja secara tim, seperti madrasah dan sekolah-sekolah yang dikelola dengan baik dan terakreditasi. Di antaranya mulai di tingkat universitas, Madrasah Aliyah (MA), atau lembaga pendidikan lainnya yang berafiliasi terhadap NU.
“Insyaallah, penghargaan ini akan diberikan dalam lima kategori yang telah disebutkan: RA/TK, LP Ma’arif NU, RMINU, LPTNU, dan pondok pesantren. Semua penghargaan ini akan diberikan kepada lembaga-lembaga di bawah NU,” jelasnya.
Terkait kriteria lembaga, Prof Mukri menegaskan bahwa fokus pada lembaga-lembaga yang tidak hanya berprestasi dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki nilai tambah dalam pengelolaan lingkungan, keberlanjutan, atau sistem pendidikan yang terstruktur dengan baik.
Ketua BPP Unusida KH Arly Fauzi mengungkapkan rasa bangga dan mengapresiasi seluruh civitas akademika atas prestasi ini.
“Alhamdulillah, Allahu Akbar ini hasil kerja keras seluruh civitas akademika Unusida. Juga berkat doa para kiai hingga menjadikan Unusida kebanggaan warga NU Sidoarjo,” katanya melalui pesan WhatsApp.
Tidak kalah bangganya, Ketua PCNU Sidoarjo, KH Zainal Abidin juga sangat menyambut dengan bangga capaian ini. Ia berharap Unusida dapat menjadi contoh bagi PTNU lain untuk terus berinovasi dalam menciptakan pendidikan yang lebih baik dan berdaya saing, serta menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur NU.
“Setahap demi setahap Unusida melangkah pasti dengan menunjukkan capaian dan prestasi yang membanggakan. PCNU akan terus mendorong agar Unusida terus menunjukkan progres menuju perguruan tinggi yang unggul,” pungkasnya.