Menguatkan Kesehatan Mental Remaja Putri dalam Era Digital: Tips dari Ruang Perempuan

Winda Sari, S.Psi, mahasiswi Magister Psikologi Universitas Negeri Malang.
Winda Sari, S.Psi, mahasiswi Magister Psikologi Universitas Negeri Malang.

LINTASJATIM.com, Situbondo – Winda Sari, S.Psi, mahasiswi Magister Psikologi Universitas Negeri Malang, sekaligus pembicara dalam acara Ruang Perempuan yang diselenggarakan PAC IPPNU Asembagus, mengajak para remaja putri untuk semakin peka terhadap kesehatan mental di tengah pesatnya perkembangan era digital.

Dalam acara yang digelar pada Minggu (03/11/2024), Winda menyoroti pentingnya kesiapan emosional bagi remaja dalam menghadapi tantangan digital yang kian kompleks.

Menurut Winda, masa remaja merupakan fase transisi yang penuh dinamika emosional, sehingga banyak remaja putri lebih rentan terhadap masalah seperti kecemasan dan stres.

Kesadaran kesehatan mental, kata Winda, adalah kunci bagi mereka untuk memahami diri dan mengelola emosi dengan lebih baik.

“Fase ini membutuhkan kesadaran penuh dalam menghadapi gejolak emosi. Keterampilan sederhana untuk mengatur emosi akan sangat membantu mereka berkembang secara positif,” ungkap Winda.

Ia juga menyoroti dampak besar yang dihadirkan media sosial terhadap mentalitas remaja, terutama dari generasi Z dan alpha, yang sering kali terpapar idealisme dunia maya. Tantangan utama adalah bagaimana mereka dapat membangun pemahaman dan kesadaran akan kondisi mental mereka.

“Paparan media sosial bisa memberi tekanan yang besar. Dukungan dari lingkungan sosial, terutama organisasi, sangatlah penting untuk mengembangkan empati dan menghargai perbedaan,” tambahnya.

Winda kemudian membagikan tips praktis bagi remaja dalam menjaga kesehatan mental, seperti penerimaan diri, mengembangkan belas kasih pada diri sendiri, dan membentuk citra diri yang positif. Melalui langkah-langkah ini, remaja diharapkan dapat memiliki sudut pandang yang lebih sehat terhadap kehidupan mereka.

“Remaja perlu menetapkan tujuan hidup dengan keyakinan diri, bebas dari tekanan luar, sehingga mereka dapat menemukan kebahagiaan dan kualitas hidup yang lebih baik,” jelas Winda.

Dalam ruang organisasi, ia juga mendorong pentingnya nilai inklusivitas, ketangguhan, dan keberagaman. Dengan semangat saling mendukung, para anggota organisasi dapat membentuk lingkungan yang sehat dan saling menghargai.

“Dukungan emosional di lingkungan organisasi adalah fondasi penting untuk membangun ketahanan mental. Inklusivitas dan penghargaan terhadap keberagaman sangatlah berharga,” paparnya.

Winda berharap acara seperti Ruang Perempuan bisa terus diadakan sebagai ruang aman bagi perempuan muda untuk bertumbuh.

Menurutnya, program yang memfokuskan pada kesehatan mental akan membantu generasi muda lebih siap menghadapi beragam tantangan hidup yang menanti. (Lil)

Pos terkait