LINTASJATIM.com, Situbondo – Dalam sebuah postingan yang mengundang perhatian di media sosial, Direktur Berjuta Pena, Robet Asrar, memberikan komentar terhadap video Ahmad Muhsin yang menampilkan kura-kura dengan caption, “The real @kurakura.airtawar.”
Rasa ingin tahunya muncul ketika Robet bertanya, “Kenapa Samean milih makek nama itu di IG, Cak? Ada filosofinya kah?”. Sabtu, (28/09/2024)
Menanggapi pertanyaan tersebut, Ahmad Muhsin, yang juga menjabat sebagai Instruktur Nasional PP IPNU, memberikan jawaban singkat yang menggugah rasa penasaran: “Kura-kura itu pembawa peradaban, Bet. Kalo air tawar penjaga peradaban.”
Ahmad Muhsin kemudian menjelaskan lebih dalam tentang makna di balik nickname Instagram-nya. Menurutnya, kura-kura melambangkan kehidupan yang membawa peradaban, terinspirasi oleh mitos kuno mengenai manusia yang hidup di punggung seekor kura-kura raksasa bernama Aspidochelone. Kura-kura ini mencerminkan ketahanan dan umur panjang, tetap bertahan di tengah perubahan zaman.
Ia juga menyoroti pentingnya air tawar dalam konteks peradaban. “Air adalah unsur terkuat di bumi yang lembut namun perkasa,” ungkapnya, menekankan bahwa air melambangkan kegigihan dan ketekunan.
Ahmad Muhsin mengaitkan filosofi ini dengan kebijaksanaan masyarakat Timur Kuno dan kisah Ibn Hajar yang terinspirasi oleh tetesan air yang mampu melubangi batu.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa titik dalam nickname-nya, antara “kurakura” dan “airtawar,” berfungsi sebagai pemisah antara dua hal yang sangat ia hargai secara filosofis.
Melalui filosofi ini, ia berharap dapat menopang peradaban, memberikan kekuatan, dan menghadirkan manfaat baru di masa depan. (Lil)