Makhluk buas ini juga kerap kali juga memangsa anak-anak sehingga penduduk takut dengannya.
Masyarakat pun menyiasatinya dengan selalu menyajikan makanan sebagai persembahan bagi Nian yang selalu dilakukan pada tanggal 1 awal tahun.
Dengan harapan Nian tak memangsa hewan serta anak-anak mereka.
Tapi, pada suatu hari penduduk melihat Nian sangat ketakutan ketika melihat seorang anak berpakaian merah.
Dari peristiwa itu, mereka percaya bahwa sang Nian sangat takut pada warna-warna merah.
Akhirnya mereka pun memulai memasang lentera dan tirai-tirai berwarna merah di setiap awal tahun baru.
Tidak hanya menggunakan warna merah, para penduduk pun membuat bunyi-bunyian yang keras untuk membuat Nian semakin takut.
Kebiasaan ini hingga berlanjut menjadi perayaan Imlek atau tahun baru China.
3. Harapan Baru untuk Keberuntungan
Perayaan Imlek yang selalu dilakukan pada penanggalan China di hari ketiga puluh bulan ke-12 ini identik dengan perayaan lain yakni Cap Go Meh sebagai penutupnya.
Di mana masyarakat melakukan sembahyang sebagai rasa syukur dan terima kasih.
Mereka juga membuat harapan dan doa di tahun baru sebagai pengharapan menjadi lebih baik dan beruntung.
Masyarakat mengharapkan rezekinya selalu mengalir dan juga menjalin hubungan yang lebih baik.