6 Cara Mendidik Anak Agar Cerdas Menurut Ahli Psikolog, Nomor 3 dan 6 Sering Dilupakan

Ilustrasi Anak Cerdas
Ilustrasi Anak Cerdas

LINTASJATIM.com – Anak yang cerdas merupakan dambaan semua orang tua. Bagaimana cara parenting agar anak bisa tumbuh dengan cerdas?

Kecerdasan pada anak dipengaruhi beberapa faktor, yakni faktor biologis dan faktor eksternal.

Faktor biologis dipengaruhi oleh banyak hal, misalnya genetik ibu dan ayah, nutrisi yang dikonsumsi ibu selama masa kehamilan, maupun penyakit yang diderita ibu hamil atau anak itu sendiri.

Sedangkan, faktor eksternal dapat berupa gaya parenting anak dan lingkungan tempat anak bersosialisasi.

Berikut tips parenting agar anak tumbuh cerdas sesuai rekomendasi psikolog

Cara parenting agar anak tumbuh dengan cerdas

Untuk menciptakan anak yang cerdas tidak hanya dengan memasukkannya ke sekolah bagus atau membelikannya mainan edukatif. Namun, anak cerdas lahir dari pola parenting anak yang tepat dan efektif dari proses yang kompleks.

1. Jangan dikte anak

Anak yang cerdas dapat dibentuk, apabila ia diberikan ruang untuk mengembangkan imajinasinya dan bermain sesuka hati.

Berikan ruang atau bebaskan anak untuk melakukan hal-hal yang ia sukai, termasuk berinteraksi dengan gawai atau komputer. Namun, tetap dalam pengawasan orang tua dan memberikan batasan penggunaan secara normal.

2. Memaksimalkan teknologi

Perkembangan teknologi dapat membantu menciptakan anak yang cerdas apabila dimaksimalkan potensinya.
Contohnya, kita dapat memanfaatkan teknologi virtual reality untuk mengajarkan banyak hal pada anak. Misalnya cara bermain olahraga dan memperkenalkan nama-nama hewan langka pada anak.

3. Banyak bertanya, sedikit menjelaskan

Memperbanyak bertanya pada anak akan melatih skill problem solving sekaligus mempertajam imajinasi anak.

Misalnya, ketika tengah berkendara, Anda bisa mengajukan pertanyaan sederhana pada anak, seperti “apa yang akan terjadi kalau kita melanggar lampu lalu lintas?”

Metode ini menunjukkan keberhasilan bila anak kemudian sering mengajukan pertanyaan yang dimulai dengan “mengapa”.

Mungkin pertanyaan seperti ini akan membuat Anda lelah, tapi itu merupakan pertanda Anda sudah dalam jalur yang benar untuk menciptakan anak cerdas.

4. Hindari pertemanan toxic, dukung pertemanan sehat

Sang anak memang seharusnya dapat bermain dengan siapa saja. Namun, orang tua juga berhak membantasi, agar tidak terpengaruh dengan pergaulan yang toxic.

5. Pilih sekolah dan guru yang berkompeten

Sang anak berada di sekolah sekitar 6 jam per hari. Sehingga, institusi sangat berperan untuk membentuk pola pikir anak, terutama dalam hal akademis.

Jadi, pilihlah sekolah yang mendukung setiap bakat anak yang berbeda-beda serta memiliki program yang dapat mengembangkan potensi anak.

6. Jangan paksa anak

Setiap anak memiliki karakternya masing-masing, tugas orangtua hanyalah mengarahkan. Anak yang pendiam jangan dipaksa menjadi anak yang aktif secara fisik, begitu pula anak yang lebih suka aktivitas di luar ruangan jangan dipaksa belajar di dalam kelas dalam waktu yang panjang.

Orang tua dapat mengarahkan karakter anak tersebut menjadi keuntungan baginya, misalnya anak pendiam dapat diberi banyak buku bacaan yang meningkatkan intelegensinya.

Orang tua juga harus ingat dan selalu sediakan waktu bagi anak untuk menyalurkan kegiatan dalam bentuk lain, misalnya bermain games atau berolahraga.

3 Kesalahan yang sering dilakukan orang tua…

Baca halaman selanjutnya

Pos terkait