Teroris Mencuat, Pelajar NU Nganjuk Bentengi Generasi Milenial dari Paham Radikal

LINTASJATIM.com, NganjukFenomena penyebaran paham radikal kini sudah menyasar generasi millenial. Untuk itu, Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Nganjuk berkomitmen membentengi generasi pelajar terhadap bahaya tersebut.

Ketua PC IPNU Nganjuk, Ahmad Zainul Hasan mengatakan, merebaknya pengaruh paham radikal serta peredaran narkoba di kalangan pelajar, santri dan mahasiswa kini semakin mengkhawatirkan. Selain membahayakan diri sendiri, keduanya berpotensi merusak tatanan masyarakat.

Bacaan Lainnya

Tragedi dalam waktu dekat ini yakni bom bunuh diri Makasar dan penembakan Mabes Polri, membuat PC IPNU Nganjuk merespon hal tersebut.

Sebuah ironi pelaku teror adalah generasi pemuda kelahiran 1995 dan 1997, yang mana usia tersebut termasuk dalam rentang usia kader IPNU IPPNU, sehingga penting bagi organisasi pelajar terbesar itu mengambil langkah strategis maupun penguatan ideologis.

“Ditengah-tengah berjalanya proses formatur kepengurusan, kami beserta seluruh jaringan di tingkat sekolah hingga perguruan tinggi berkomitmen, serta berkoordinasi dalam membentuk tim untuk menyosialisasikan bahaya paham radikal. Sebab, jika dibiarkan radikalisme dapat menggeroti keutuhan NKRI, ” terangnya, Rabu (31/3).

Lebih lanjut, Mandataris Konfercab XXIII PC IPNU Nganjuk 2021 menjelaskan, mendahului terbentuknya lembaga khusus penanggulangan radikalisme dan Napza. Lembaga yang akan bekerjasama dengan BNPT, Polisi, TNI, Kemenag, Pondok Pesantren dan Dinas Pendidikan untuk melakukan gerakan bersama agar lebih terstruktur, sistematis dan masif.

Nahkoda baru PC IPNU Nganjuk tersebut sadar, bahwa radikalisme dan narkoba tidak bisa ditangani secara mandiri oleh satu organisasi, namun membutuhkan gerakan bersama.

Langkah Zainul, untuk memerangi radikalisme misalnya, penguatan wawasan keislaman dan kebangsaan dimulai dari internal IPNU dan generasi pelajar pada umumnya. Serta berharap kepada pihak berwenang untuk dapat mengusut dan menuntaskannya.

“Usut tuntas sampai ke akar-akarnya, sebab tidaklah mungkin terduga pelaku dalam menjalankan aksinya, berdiri sendiri, tanpa ada yang mendalanginya,” pungkas Zainul Hasan.

Pos terkait