LINTASJATIM.com, Surabaya – Peringatan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) tahun ini digelar di tengah musibah dan bencana yang bertubi-tubi melanda Indonesia.
DPW PKB Jawa Timur pun menggelar Peringatan Harlah NU dengan menggelar Istighasah Bersama demi keselamatan bangsa.
“Peringatan Harlah ke-98 NU tahun ini kita laksanakan dengan sederhana dalam bentuk Istighosah demi keselamatan bangsa yang akhir-akhir terus mendapatkan cobaan baik dalam bentuk pandemi Covid-19 maupun bencana alam,” ujar Ketua DPW PKB Jawa Timur Abdul Halim Iskandar, Sabtu (20/2/2021).
Untuk diketahui, istighosah tersebut akan digelar baik secara offline maupun online. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting NU Jatim seperti KH. Anwar Mansyur (Rois Syuriah PWNU Jawa Timir), KH. Anwar Iskandar (Wakil Rois Syuriah PWNU Jawa Timur), KH. Syarifudin (Katib Syuriah PWNU Jatim), KH Marzuki Mustamar (Ketua Tanfidzah PWNU Jawa Timur), KH. Abdusalam Shohib (Wakil Ketua Tanfidzah PWNU Jawa Timur), Prof. Muzaki (Sekretaris PWNU). Bahkan, KH. Miftahul Akhyar Rois A’am PBNU juga turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Selain itu, kegiatan itu juga akan dihadiri langsung Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Ami), Wakil Ketua Umum DPP PKB Gus Jazilul Fawaid, dan Ketua DPW PKB Jawa Timur Abdul Halim Iskandar.
Adapun pengurus DPC PKB dan Fraksi PKB se-Jawa Timur, mengikuti kegiatan tersebut secara virtual, dan menggelar Istighosah serentak yang dipandu langsung dari Grha GD DPW PKB Jawa Timur.
Ketua DPW PKB Jawa Timur mengatakan, sebagai organisasi keagamaan Islam terbesar di Indonesia, NU terus menunjukkan konsistensinya untuk berkhidmah kepada bangsa Indonesia.
Memasuki usia ke-98, NU terus mengawal keutuhan bangsa Indonesia dan setia kepada empat pilar negara yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.
“Banyak kader-kader NU yang saat ini menduduki berbagai posisi kepemimpinan baik formal maupun informal, baik di bidang sosial, akademik, politik, maupun budaya, yang terus menunjukkan komitmen mereka untuk sebesar-besarnya memberikan kemanfaatan bagi warga di sekitar mereka. Tentu komitmen ini merupakan bagian dari upaya mengamalkan ajaran para Muasis NU,” jelas Gus Halim.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tersebut menegaskan, PKB sebagai anak kandung NU juga terus berupaya menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan aspirasi warga NU (Nahdliyin).
Menurutnya PKB adalah satu-satunya partai politik yang mengamanatkan aspirasi Nahdliyin sebagai tujuan perjuangan politiknya.
“PKB ke NU, adalah anak ke orang tua. Seorang anak, di manapun dan sesukses apapun dia, tetap berkewajiban hormat dan taat pada orang tuanya. Sebaliknya, bagi orang tua, ada hak yang melekat untuk ‘meminta sesuatu’ apabila si anak tersebut sudah mandiri dan dewasa,” tandasnya.
“Peringatan Harlah NU ini juga bagian dari penegasan sikap agar kader-kader PKB jangan sekali-kali meninggalkan NU, Kewajiban PKB adalah berkhidmat kepada NU,” imbuhnya.
Kata Gus Menteri, Salah satu khidmat PKB Jawa Timur kepada NU yaitu ditunjukkan dengan pengumpulan dana hingga Rp. 500 miliar untuk pembangunan NU Center di Jawa Timur. Dana tersebut merupakan urunan dari seluruh kader yang menjadi legislator PKB baik di tingkat kabupaten, kota, dan provinsi.
“Dana tersebut akan kita gunakan untuk pengadaan tanah. Kita serahkan secara simbolis dalam kegiatan Istighasah. Kita juga akan terus berkomitmen agar cita-cita pembangunan NU Center bisa benar-benar terwujud,” pungkasnya.