Lintasjatim.com, Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengimbau serikat dan organisasi buruh tidak melakukan aksi turun kejalan saat memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day 1 Mei. Hal ini untuk menghindari penularan Covid-19.
“Agar lebih aman teman-teman buruh bisa menggunakan teknologi untuk melakukan kegiatan dengan virtual sudah ada, sehingga kelompok buruh tidak bertemu secara fisik,” katanya, Jumat, (01/04/2020).
Ia menambahkan terlebih saat ini Surabaya Raya terdiri dari Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo tengah melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Jika buruh menggelar aksi unjuk rasa di jalan, maka dapat dipastikan aturan soal physical distancing tidak akan terlaksana.
Khofifah berharap, peringatan Hari Buruh Internasional dapat dimaknai sebagai bentuk solidaritas bersama seluruh buruh Indonesia dalam menyikapi Covid-19 yang turut melemahkan perekonomian negara. Tidak ada dikotomi pengusaha maupun pekerja, karena semua ikut terdampak.
“Saya harap rekan-rekan buruh dapat memahami kondisi pandemi ini. Demi kebaikan kita semua. Substansinya dapat, keamanan dan kesehatan para buruh pun relatif lebih terjaga, suasana pun tetap kondusif,” imbuhnya.
Gubernur perempuan Jatim pertama ini memastikan akan tetap berikhtiar mengawal seluruh aspirasi buruh di Jatim serta mencari solusi dari seluruh persoalan ketenagakerjaan. Terutama terkait isu pemutusan hubungan kerja ditengah situasi darurat Covid-19. (ArW/Stj)