LINTASJATIM.com, Jember – Ribuan massa terlibat bentrok dengan pihak kepolisian dalam aksi demo menolak Ombinus Law di Jember, Kamis (8/10/2020.
Ribuan mahasiswa itu di Bundaran kantor DPRD Jember. Mereka melakukan orasi dan menolak UU Cipta Kerja atau Omnibus Law.
Mereka menilai, UU Omnibus Law lebih menguntungkan pihak pebisnis dan merugikan masyarakat.
Awalnya mereka berkumpul di jalan kembar Unej sekitar pukul 9.00 Wib. Kemudian bergerak menuju bundaran DPRD Jember Jalan Kalimantan, Kecamatan Sumbersari.
“Sesuai dengan hasil Konsolidasi Aliansi Jember Menggugat, elemen yang tergabung ada 25 aliansi. Dengan total massa kurang lebih 2.000 mahasiswa,” kata Korlap Aksi Andi Saputra di sela aksi.
Andi menyebutkan 25 aliansi mahasiswa itu. Yakni KHM, FNKSDA, IMM, GMNI, PMII, HMI, KAMMI, LMND, PMKRI, IBEMPI.
Awalnya demo berjalan tertib. Namun, tiba-tiba massa melempar batu ke arah polisi. Sebagian batu juga mengenai kaca kantor gedung DPRD Jember.
Tak hanya itu, mahasiswa juga menarik pembatas kawat berduri. Situasi pun semakin memanas.
Pihak polisi kemudian merapatkan barisan dan memperketat keamanan. Sejumlah himbauan juga dilontarkan pihak polisi agar massa tidak anarkis.
Dari pantauan di lapangan, hingga pukul 12.00 WIB situasi masih memanas. Namun, sejak berita ini diturunkan situasi sudah kondusif. (Hfd/Stj)