Lintasjatim.com, Surabaya – Jawa Timur kembali membuktikan keseriusannya untuk mengawal Dana Desa (DD). Setelah berhasil mencairkan DD tercepat Tahap I se-Indonesia di bulan Januari yaitu Kabupaten Madiun, kali ini kembali berhasil merealisasikan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) pertama kali dan tercepat se-Indonesia di Jombang.
Yakni, dengan ditandai menyerahkan BLT DD kepada 224 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari 2 Desa yaitu Desa Bawangan dan Desa Kebonangung, Kecamatan Ploso.
BLT DD secara simbolis diserahkan kepada 4 KPM oleh Bupati Jombang dan disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur saat acara Megengan Online di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Alokasi DD Jawa Timur tahun 2020 ini mengalami penyesuaian akibat realokasi APBN untuk penanganan Covid-19, dari yg awalnya sebesar Rp 7,654 triliun berkurang menjadi Rp 7,570 triliun.
Potensi maksimal unt BLT DD bisa mencapai Rp 2,285 triliun untuk 1.265.845 keluarga miskin dan terdampak Covid-19 di 7.724 desa.
Gubernur memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Bupati Jombang, para Kepada Desa dan Pendamping Desa yang telah bekerja maksimal sehingga BLT DD bisa disalurkan tepat waktu.
“Mudah-mudahan bantuan senilai Rp 600 ribu per bulan selama 3 bulan ini dapat dimanfaatkan baik untuk kebutuhan hidup sehari-hari agar masyarakat bisa tenang menyambut bulan suci Ramadan dan nantinya bisa merayakan Idhul Fitri dengan tenang meskipun dalam susana keprihatinan Covid-19 saat ini,” ujar Khofifah.
Di tempat terpisah melalui sambungan telepon, Menteri Desa PDTT menyampaikan bahwa Jatim telah mengawali penyaluran BLT DD secara nasional. “Jawa Timur telah memecahkan rekor,” kata Gus Halim, Menteri asal Jombang ini.
Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemendesa PDTT juga memuji Jawa Timur bisa menyalurkan BLT DD secepat ini. “Saya rasa Jatim menjadi contoh bagi provinsi lain dalam penyaluran BLT DD bisa dengan cepat dan disalurkan secara non tunai (cash less) menggunakan Blbank milik daerah,” ujar Taufik Madjid.
Pada kesempatan itu, Bupati Jombang menyerahkan secara langsung kepada 4 keluarga miskin terdampak Covid-19 yang belum menerima bantuan PKH, BPNT, Bansos Tunai dan Kartu Prakerja dari pemerintah. Mereka adalah Ngadiono dan Ny Layli Syarifah dari Desa Bawangan yang sehari-hari bekerja buruh serabutan, Atok Lukman sehari-hari bekerja jualan tahu bulat serta Ny Sulistiono penjual sosis di Pondok Pesantren yang saat ini diliburkan karena Covid-19, sehingga tidak bisa jualan, keduanya dari Desa Kebonagung Jombang. (St/St)