LINTASJATIM.com, Surabaya – Penggunaan masker scuba dan buff tidak direkomendasikan selama pandemi Covid-19. Hal itu disebabkan, masker ini tidak efektif mencegah penularan virus.
Kedua masker ini sangat populer di kalangan masyarakat terlebih masker scuba. Sebab, masker yang satu ini terbilang simpel dan mudah dalam pemakaiannya.
Ditambah lagi dengan aneka warna dan model gambar membuat masker ini menarik banyak orang. Tapi, ternyata oleh pemerintah tidak merekomendasikan penggunaan masker tersebut dengan sejumlah alasan.
Menurut, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, masker Scuba dan Buff hanya memiliki satu lapiran saja.
Bahan yang digunakan juga terlalu tipis sehingga potensi tembus oleh virus sangat besar. Hal itu diungkapnya pada 15 September 2020 lalu.
Berdasarkan hasil penelitian oleh para pakar, penggunaan masker Scuba dan Buff ini dilarang di Jawa Timur. Meskipun belum ada aturan secara tertulis dari pemerintah.
Mulai saat ini sebaiknya masyarakat tidak menggunakan kedua masker tersebut atau sejenisnya. Sebab, polisi yang saat ini gencar melakukan razia masker bisa jadi akan memberikan sanksi atau denda.
Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa masker scuba dan buff tidak mampu membendung droplet atau tetesan pernapasan yang keluar dari mulut.
Bahkan, orang menggunakan buff akan jauh lebih buruk dibandingkan orang yang tak memakai masker sama sekali.
Alasan Tidak Boleh Pakai Masker Scuba
Penelitian Universitas Oxford mengungkap, kain katun mempunyai tingkat ketahanan dari penularan virus corona sebesar 70 persen. Meski demikian, meningkatkan ketahanan proteksi dianjurkan memasukkan tisu yang dilipat menjadi tiga bagian di dalam masker kain.
Dilansir dari Kompas.com, Peneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Eng Muhamad Nasir melakukan uji coba terhadap kinerja masker.
Uji coba dilakukan dalam tiga tahap yaitu:
1) Uji filtrasi bakteri (bactrial fitritation efficiency)
2) Uji filtrasi partikulate (particulate filtration efficiency)
3) Uji permebilitas udara dan pressure differential (breathability dari masker)
Menurut Nasir, masker scuba saat dipakai akan terjadi perenggangan. Hal itu karena bahan yang digunakan elastis. Sehingga celah pada masker tersebut cukup besar.
Hal inilah yang membuat masker scuba tidak efektif dalam menangkal virus Corona. Karena virus dapat menembus melalui pori-pori kain.
Alasan Tidak Boleh Pakai Masker Buff
Masker buff ternyata juga tidak efektif dalam mengkal droplet atau tetesan pernapasan yang keluar dari mulut.
Bahkan Studi dari Duke University di Carolina Utara, Amerika Serikat, para peneliti mengatakan bahwa orang menggunakan buff akan jauh lebih buruk dibandingkan orang yang tak memakai masker sama sekali.
Menurut para peneliti, buff justru membuat droplet semakin berkembang biak di udara.
“Mungkin banyak orang berpikir, menggunakan masker jenis apa saja lebih baik dibandingkan tidak memakainya sama sekali. Akan tetapi, hal itu salah,” jelas pemimpin studi Duke University, Martin Fischer
Direktur Divisi Alergi dan Imunologi di Rumah Sakit Anak Nationwide di Ohio, Mitchell H Grayson mengungkapkan, penggunaan sehari-hari masker kain dengan beberapa lapisan dapat berfungsi sama baiknya dengan masker bedah.
Material bahan
Peneliti di Pusat Penelitian Biomaterial LIPI, Dian Burhani, S.Si, M.T mengungkapkan, salah satu faktor yang menentukan efektivitas masker untuk mencegah penyebaran virus corona adalah ukuran pori material bahan.
“Virus corona ini kan ditularkan melalui droplet. Jadi, agar efektif memang ukuran pori bahan masker harus lebih kecil dari ukuran droplet,” kata Dian, seperti diberitakan Kompas.com, 16 September 2020.
Ia menambahkan, jika dibandingkan dengan masker N95 yang porinya 14 mikron, masker berbahan scuba mempunyai pori yang lebih besar, sekitar 30-40 mikron. Selain ukuran porinya lebih besar, hal lain yang membuat masker scuba diragukan efektivitasnya karena masker hanya satu lapis.
“Kalau hanya memakai masker satu lapis, khawatir droplet menempel pada bagian luar masker dan lama-lama meresap melalui pori masker, yang kemudian akan langsung mengenai mulut dan hidung kita,” ujar dia.
Dian menambahkan, selain masker N95 dan masker bedah, masker yang terbilang efektif mencegah penularan virus corona yaitu masker katun tiga lapis, karena setiap bagian masker memiliki fungsi perlindungan masing-masing. (Adm/Stj)