Stok PMI Menipis, Komisi A DPRD Bangkalan Gelar Donor Darah

H. Mujiburrahman (tengah), H. Agus Kurniawan (kiri) dan Ha'i (kanan) usai donor darah di PMI Bangkalan Lintasjatim.com
H. Mujiburrahman (tengah), H. Agus Kurniawan (kiri) dan Ha'i (kanan) usai donor darah di PMI Bangkalan Lintasjatim.com

LINTASJATIM.com, Bangkalan – Komisi A DPRD Bangkalan menggelar aksi donor darah, Senin (14/9/2020), menyusul menipisnya stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bangkalan, Madura.

Kata ketua komisi A DPRD Bangkalan, H. Mujiburrahman aksi tersebut
sebagai bentuk kepedulian kepada sesama menggelar kegiatan donor darah di kantor PMI Bangkalan.

Bacaan Lainnya

“Kegiatan ini didasari rasa atas kemanusiaan, yang dimulai dari hal-hal kecil seperti guna membantu PMI Kabupaten Bangkalan dalam penyediaan darah untuk ditranfusikan kepada masyarakat yang membutuhkan,” kata Abah Mujib, sapaan akrabnya.

Selain Abah Mujib, juga terlibat dalam donor darah yaitu Wakil ketua komisi A DPRD Bangkalan (Ha’i.red) dan Sekertaris Komisi A DPRD Bangkalan (Agus Kurniawan.red).

Abah Mujib berharap, agar kegiatan ini bisa bermanfaat sekaligus dan dimanfaatkan untuk orang yang membutuhkan darah.

“Dengan adanya kegiatan ini, memberikan contoh secara nyata kepada masyarakat bahwa anggota dewan pun ikut berpartisipasi didalam menyumbangkan darahnya,” katanya.

Dirinya berharap kegiatan semacam ini bisa terus dilakukan minimal dua bulan sekali.

“Agenda donor darah kali ini tidak hanya berupa kegiatan donor darah semata, melainkan juga dilakukan sosialisasi tentang virus Corona (COVID-19) yang masih menjadi trending topic di seluruh dunia,” tutupnya.

Terpisah, Kepala UTD PMI Bangkalan dr Fathurrozi mengatakan jika ketersediaan kantong darah di PMI Bangkalan saat ini tengah menipis. Hanya menyisakan 83 kantong.

Stok darah sebanyak 83 kantong itu terdiri dari 37 kantong golongan A, 15 kantong golongan B, 17 kantong golongan AB, dan 14 kantong golongan darah O.

dr. Fathurrozi mengatakan ambang aman jumlah stok darah berada di angka 50 kantong pada setiap golongan darah.

Kecuali golongan darah AB, cukup 25 kantong, karena tingkat kebutuhannya tidak setinggi golongan darah O dan B.

Dengan kondisi saat ini, lanjutnya, ketersediaan stok darah sudah masuk kategori dibawah kritis.

“Di satu sisi kami juga tertolong pandemi Covid-19. Pasalnya, kebutuhan terhadap darah menurun. Jumlah pasien di rumah sakit menurun karena warga takut Covid-19,” jelasnya. (Syaf/Aul)

Pos terkait