Kampung 1001 Malam di Surabaya Menarik Perhatian Istri Jenderal Bintang Empat

Kunjungan Istri KSAD di Kampung 1001 Malam Lintasjatim.com
Kunjungan Istri KSAD di Kampung 1001 Malam Lintasjatim.com

LINTASJATIM.com, Surabaya – Kampung 1001 malam di Surabaya di Kecamatan Krembangan, Kelurahan Dupak, Surabaya menjadi daya tarik sendiri bagi Hetty Andika Perkasa.

Kampung yang jauh dari hiruk pikuk pusat keramaian Kota itu, mendapat perhatian dari Istri Jenderal bintang empat di tubuh TNI-AD.

Bacaan Lainnya

Beberapa bantuan sembako pun, disalurkan oleh Istri Jenderal TNI Andika Perkasa ke masyarakat di lokasi itu.

Letak kampung 1001 malam berada di bantaran sungai, sekaligus di kolong jalan tol penghubung Surabaya-Gresik.

Suradi (58), salah satu pemulung yang saat itu menerima bantuan sembako dari Hetty Andika mengatakan jika puluhan tahun dirinya sudah menetap, dan tinggal di kampung tersebut.

Warga yang saat ini menderita lumpuh itu mengungkapkan jika bantuan yang ia terima saat ini, sangat membantu perekonomian keluarganya.

Ia pun mengaku, sangat terharu ketika Ketua Umum Persit Kartika Candra Kirana itu bertandang ke rumahnya.

“Bagaimana saya tidak kaget pak, rumah saya amburadul seperti ini. Tapi beliau (Hetty Andika Perkasa, red), Istri seorang Jenderal mau bertamu ke rumah saya,” akunya, haru.

Kunjungan Istri KSAD di Kampung 1001 Malam Lintasjatim.com
Kunjungan Istri KSAD di Kampung 1001 Malam Lintasjatim.com

Diketahui, usai mengujungi kampung 1001 malam, Hetty Andika Perkasa menyempatkan diri untuk berkunjung ke Rusunawa yang berada di Kelurahan Dupak.

Di lokasi itu, ia juga membagikan beberapa paket bantuan sembako ke para penghuni Rusun dengan didampingi oleh Ketua Persit Kodim 0830/Surabaya Utara.

Perlu diketahui, tempat ini dinamakan Kampung 1001 Malam karena satu-satunya jalan untuk menjangkau daerah tersebut adalah kolong tol Surabaya-Gresik.

Sepanjang kolong, malam seolah selalu menyelimuti kampung ini. Bejo, salah satu tokoh Kampung kelahiran Bojonegoro menamakan kolong tol sebagai Terowongan Mina.

“Kenapa Terowongan Mina? Karena yang masuk sini harus hormat, kepalanya harus nunduk, kalau tidak kepentok kepalanya sama jalan tol. Dari situ (kolong), kita ketemu kampung, itulah yang saya namakan Baghdad atau Kampung 1001 Malam,” terang bejo seperti dikutip dari laman idntimes.com.

(Pendam/Stj)

Pos terkait