LINTASJATIM.com, Lamongan – PC RMI NU bersama Satgas Covid-19 PCNU Lamongan dan pondok-pondok pesantren se-Lamongan menggelar acara diklat kesehatan tanggap covid-19 di lingkungan pesantren.
Acara peningkatan kemampuan agar dapat mencegah Covid-19 itu berlangsung di Aula Pondok Pesantren Al Fatimiyah Paciran Lamongan (9/7/2020).
Acara yang melibatkan seluruh lembaga yang ada di tubuh PCNU Lamongan seperti RMI NU, LKKNU, LBINU dan satgas Covi-19 PCNU Lamongan mendapat apresiasi dari ketua PC NU Lamongan Dr. H. Supandi Awaluddin, M.Pd.
Ketua PC NU Lamongan mengatakan, kegiatan seperti ini semestinya diinisiasi oleh Pemkab Lamongan. Karena yang mempunyai anggaran untuk mencegah maupun bantuan-bantuan kesehatan kepada seluruh masyarakat termasuk pesantren.
“Pandemi Covid-19 membuat poraporanda tatanan ini tidak boleh dibiarkan, yang semestinya mempunyai tugas membuat pelatihan pencegahan itu ya pemerintah daerah kabupaten Lamongan,” papar pak Pandi dalam sambutannya.
Dalam kesempatan itu, Pak Pandi juga mengajak dan mewajibkan seluruh pondok pesantren agar menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya penularan virus covid-19 di lingkungan pesantren.
“Jangan sampai pondok pesantren NU yang ada di Lamongan menjadi cluster baru penyeberan virus corona, maka protokol kesehatan wajib diterapkan di setiap pondok pesantren,” tambahnya
Sementara itu, Dr. Syahrul Munir mewakili Syuriah PCNU Lamongan dalam ssambutannya juga mengapresiasi dan menyambut baik acara diklat kesehatan untuk petugas satgas covid-19 di setiap pesantren NU Lamongan.
“Acara demikian harus ada, meskipun tidak ada ulur tangan dari pemerintah Kabupaten Lamongan. Sampai hari ini tidak ada program dari Pemkab Lamongan tentang penangan covid-19 khusunya bagi pondok pesantren,” tuturnya.
H. Abdulloh Adib Haad, selaku ketua PC RMI NU Lamongan menyampaikan bahwa pemkab Lamongan tidak memberikan bantuan apapun kepada pondok-pondok pesantren NU tentang penanganan Covid-19.
Gus Adib mengaku, dirinya sudah rapat bersama Pemkab hari senin, 5 Juni 2020 di Pendopo Lamongan. Di forum ini Gus Adib juga sudah menyampaikan terkait pencegahan di lingkungan pesantren. Tapi hingga kini belum ada realisasi.
“Di sana saya menyampaikan tentang beberapa hal bantuan untuk pondok pesantren seperti bantuan disinfektan, vitamin, termogan yang disetujui dan oleh bupati. Tapi sampai hari ini tidak ada bantuan dari pemkab Lamongan untuk pondok-pondok pesantren terutama pesantren NU,” trangnya.
Gus Adib juga menyampaikan bahwa diklat kesehatan pesantren ini hasil kerjasama dengan beberapa lembaga yang ada di PCNU Lamongan dan satgas Covid-19 PCNU Lamongan.
“Dalam diklat kesehatan pesantren tentang pencegahan covid-19 diisi oleh bu Hj. Umaiyah dan tim satgas Covid-19 PCNU Lamongan yang memberikan materi New normal pesantren, pedoman pencegahan dan pengendalian covid-19, dan SOP pesantren tangguh Kabupaten Lamongan,” pungkasnya. (Wew/Stj)