DPRD Jatim Minta Gubernur Pikirkan Nasib Tenaga Medis Covid-19

Dengan diperpanjangnya kebijakan ini,maka diskon yang diberikan mencapai Rp 110,8 miliar , dengan target penerimaan PKB sebesar Rp 1,26 triliun
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

LINTASJATIM.com, Surabaya – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sahat Tua Simanjuntak meminta Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memikirkan nasib tenaga medis covid-19. Sahat meminta Khofifah segera memberikan insentif kepada tenaga medis.

“Beberapa waktu lalu pak Presiden sudah mengumumkan untuk segera direalisasikan (pemberian insentif). Nah ini kita mendorong bersama-sama, bu gubernur segera terealisasi. Kami minta gubernur memikirkan nasib mereka (tenaga medis) yang berpeluang juga terpapar covid-19,” kata Sahat, seperti yang dilansir di detik.com, Kamis (2/7/20).

Bacaan Lainnya

Sahat mengusulkan pemberian insentif tidak hanya diberikan kepada tenaga medis yang ada di rumah sakit pemerintah. Dia tak ingin Khofifah membeda-bedakan rumah sakit pemerintah dengan rumah sakit swasta.

“Saya mengusulkan bu gubernur juga memberikan insentif kesejahteraan bagi tenaga medis yang berada di rumah sakit swasta juga yang digunakan untuk penanganan covid-19. Sudah saatnya tidak membedakan rumah sakit milik Pemprov atau swasta,” lanjut Sahat.

Selain itu, kata Sahat, tenaga non-medis yang ikut menangani covid-19 juga berhak mendapatkan insentif dari gubernur. Sebab, mereka juga berpeluang tertular covid-19.

“Mulai tenaga sopir ambulance, satpam rumah sakit yang menangani covid-19, hingga tukang gali kubur pasien covid-19 juga harus diberi insentif oleh Pemprov Jatim. Mereka ini juga rawan terpapar sehingga layak diperhatikan penuh oleh Pemprov dan negara,” tegasnya. (Itd/Mft)

Pos terkait