LINTASJATIM.com, Gresik – Seorang staf di Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik yang terpapar Covid-19 meninggal dunia. Staf bernama Bambang Sugiantoro ini meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSU Dr Soetomo, Surabaya, Rabu (24/6/2020).
Kabar meninggalnya staf Dinkes Gresik ini tersebar di lingkungan Pemkab Gresik sejak Kamis pagi. Sejumlah rekan korban menjelaskan, Bambang selama ini aktif bersama Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Gresik berkeliling membagikan bantuan masker dan obat-obatan.
Bahkan saat pemberlakuan PSBB Gresik April hingga Mei lalu, almarhum juga aktif menjaga chek poin. Bambang saat ini menjabat Ketua Terapis Gigi Mulut Indonesia (PTGMI) Cabang Gresik.
“Almarhum sudah sepekan ini menjalani perawatan di RSU dr Soetomo dan dinyatakan meninggal Kamis pagi. Pak Bambang selama ini juga memiliki riwayat penyakit jantung dan diabetes militus,” kata salahsatu staf Dinkes Gresik.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, drg Saifudin Gozali saat dikonfirmasi membenarkan salahsatu stafnya meningggal dunia. Namun dia tidak menjelaskan secara detail penyakit apa yang diderita stafnya selain terpapar Covid-19.
Melalui pesan Whatssapp, Kadinkes Gresik menjelaskan, pihaknya sudah mengantisipasi sejak stafnya dinyatakan positif Covid-19. Upaya itu di antaranya dengan melakukan tracing kepada rekan kerja dan keluarganya.
“Kami juga sudah menerapkan kerja work frome home (WFH, Red) di lingkungan Dinkes selama dua hari sejak almarhum dinyatakan positif. Namun Senin kemarin, seluruh staf sudah masuk kembali,” jelas drg Saifudin Gozali.
Selain kerja WFH, kata Kadinkes, pihaknya juga melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke seluruh gedung Dinkes Gresik. Penyemprotan dilakukan selama dua kali yakni Kamis dan Jumat pekan lalu.
Sebelumnya Bupati Gresik Sambari Halim Radianto meminta seluruh pejabat eselon II dan III Pemkab Gresik mengikuti rapid tes, Rabu (24/6/2020). Agenda dadakan ini dilaksanakan setelah rapat one week di Ruang Mandala Bakti Praja.
“Usai rapat ini, anda langsung menuju Ruang Putri Cempo untuk melaksanakan rapid tes. Semuanya, baik pejabat eselon II dan eselon III setingkat Camat,” ujar Bupati Sambari sesaat usai rapat berakhir.
Instruksi Bupati ini dilakukan bukan tanpa alasan. Tapi berdasarkan kenyataan bahwa jumlah kasus positif Covid-19 di Gresik sesuai laporan terakhir memang cukup tinggi. Bahkan, beberapa ASN (Aparatur Sipil Negara) juga disebutkan terpapar dan seorang meninggal dunia.
Karena itu, Bupati meminta kepada semua kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk meningkatkan standar operasional peningkatan protokol kesehatan di masing-masing lingkungan kantornya.
“Saya minta anda para kepala OPD untuk meningkatkan kewaspadaan. Anda jangan hanya percaya pada thermo gun yang ada di Gerbang Kantor Pemda. Tapi anda setiap saat memeriksa kembali stafnya dengan thermo gun sendiri. Jaga jarak antar staf dan upayakan jangan sampai keluar masuk kantor,” imbau Sambari.
Source: klikjatim.com, Lihat Artikel Asli