LINTASJATIM.com, Surabaya – Gemuruh santri mengaji terdengar jelas dari gerbang masuk pesantren. Ya, di pintu masuk pesantren, semua santri, wali santri atau tamu wajib mengikuti protokol kesehatan. Mulai dari cuci tangan pakai sabun, cek suhu badan menggunakan thermal gun dan wajib pakai masker.
Satuan Tugas (Satgas) NU Jawa Timur Tanggap Covid-19 dan Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) NU Jawa Timur melalui NU Care LAZISNU Jawa Timur mendistribusikan 7000 masker ke 25 pesantren di Jawa Timur.
Hal itu dibenarkan Moch Rofi’i Boenawi Sekretaris NU Care LAZISNU Jawa Timur yang mengatakan sekitar tujuh ribu masker akan didistribusikan ke 25 pesantren yang membutuhkan masker untuk para santri.
“Pesantren harus siap menghadapi new normal di tengah pendemi,” kata Rofi’i Boenawi saat memberikan bantuan 500 masker untuk santri di Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo, selasa siang (23/6/2020).
Pria yang juga alumni Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo ini mengatakan para santri di pondok pesantren harus tetap beraktifitas seperti biasanya. Tapi tetap mentaati protokol kesehatan yang telah ditetapkan terutama memakai masker.
“Meski di pesantren dirasa aman, para santri harus tetap waspada dan selalu menggunakan masker saat beraktifitas,” tutur Rofi’i Boenawi.
Rofi’i Boenawi yang didampingi Dodi Dyauddin Manager Operasional NU Care LAZISNU Jawa Timur ini ditemui langsung KH. Abdussalam Mujib Pengasuh Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo. Kiai Salam Mujib mengatakan saat ini para santri sangat membutuhkan masker.
“Di sini ada dua ribu santri plus dengan santri putri sekitar tiga ribu lima ratus,” kata KH. Abdussalam Mujib saat menerima kedatangan tim NU Care LAZISNU Jawa Timur.
“Ya, meskipun santri baru diwajibkan membawa masker, tapi bagaimana dengan para santri dan para Ustadz, kalau hanya punya satu masker kan ya kurang. Setiap santri harus punya minimal dua masker,” tambah Kiai Salam.
Dengan bantuan masker dari Satgas NU Jatim Tanggap Covid-19 ini, Kiai Salam mengatakan ini sudah meringankan para santri dalam beraktifitas di pesantren. “Kami mengucapkan terimakasih kepada para donatur melalui LAZISNU Jawa Timur,” pungkas Kiai Salam.