IKA ITS Siap Audit Kekuatan Bangunan Ponpes se-Jatim Pasca Tragedi Al Khoziny

Wali kota Surabaya, Eri Cahyadi. Sumber foto: www.detik.com
Wali kota Surabaya, Eri Cahyadi. Sumber foto: www.detik.com

LINTASJATIM.com, Surabaya – Tragedi ambruknya bangunan empat lantai Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo menjadi titik balik bagi pengawasan keamanan infrastruktur pesantren di Jawa Timur.

Wali Kota Surabaya sekaligus Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA ITS) Jawa Timur, Eri Cahyadi, menyatakan pihaknya siap turun langsung menghitung kekuatan bangunan ponpes di seluruh wilayah provinsi.

Bacaan Lainnya

Dikutip dari detikJatim.com, langkah ini merupakan tindak lanjut dari hasil koordinasi antara IKA ITS Jatim dan pihak kampus ITS.

“Kami bersama alumni ITS dan almamater IKA ITS Jawa Timur akan bergerak ke seluruh pondok di Jawa Timur untuk membantu menghitung kekuatan semua bangunan,” ujar Eri, Senin (13/10/2025).

Menurut Eri, keterlibatan IKA ITS bukan hanya bentuk empati terhadap korban tragedi Al Khoziny, tetapi juga sebagai langkah konkret pencegahan agar kejadian serupa tak terulang.

Ia menegaskan, IKA ITS siap memberikan pendampingan teknis, mulai dari perhitungan struktur hingga aspek arsitektural bangunan.

“Wabilkhusus untuk Ponpes Al Khoziny, kami juga akan membantu mengevaluasi struktur bangunannya. Kami ingin memastikan semua pondok aman secara teknis,” tegasnya.

Eri menjelaskan, IKA ITS juga membuka ruang konsultasi bagi pengelola ponpes atau lembaga pendidikan lainnya yang tengah merencanakan pembangunan.

“Siapapun yang membangun silakan, tapi kami memberikan bantuan untuk hitungan struktur dan arsiteknya agar kejadian ini tidak terulang kembali,” jelasnya.

Selain di Sidoarjo, pemetaan bangunan juga akan dilakukan di wilayah Surabaya. Pemkot Surabaya dan IKA ITS Jatim tengah membentuk tim teknis untuk melakukan audit dan pendataan kondisi fisik bangunan pondok secara bertahap.

“Kami lakukan bersama ikatan alumni ITS. Karena saya ketuanya, maka kami mulai menata agar seluruh Surabaya dan Jawa Timur bisa kami data bergantian. Jadi nanti akan ada tim khusus,” pungkas Eri.

Langkah kolaboratif antara Pemkot Surabaya, IKA ITS, dan pihak kampus ITS ini diharapkan dapat menciptakan sistem pengawasan bangunan pendidikan yang lebih kuat serta menjamin keselamatan para santri di seluruh Jawa Timur.

Pos terkait