LINTASJATIM.com – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo, dr. Sandy Hendrayono, mengungkapkan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima informasi yang jelas mengenai alasan mundurnya dr. Roekmy Prabarini Ario sebagai Direktur Rumah Sakit Umum dr. Abdoer Rahem (RSAR) Situbondo. Selama ini, Dinkes tidak menerima laporan resmi terkait hal tersebut. Selasa, (3/12/2024).
Meski ada isu yang beredar tentang masalah internal di RSAR terkait dengan transparansi jasa medis, dr. Sandy mengatakan seharusnya rumah sakit terlebih dahulu melaporkan masalah tersebut ke Dinkes. Dengan demikian, Dinkes bisa mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah di rumah sakit tersebut.
“Permasalahan terkait transparansi jasa medis seharusnya difasilitasi oleh direktur. Namun, jika sampai ada permintaan agar direktur mundur, ini tidak tepat,” jelas dr. Sandy. Ia juga menegaskan bahwa banyak pihak yang terlibat dalam masalah seperti ini, bukan hanya direktur semata.
Menurut dr. Sandy, dugaan bahwa permintaan pengunduran diri dr. Roekmy bertujuan untuk melengserkan jabatan tersebut juga cukup kuat. Ia menduga ada pihak tertentu yang sudah menyiapkan pengganti posisi direktur RSAR.
“Setelah direktur mundur, bisa jadi ada pihak yang sudah siap menggantikannya,” kata dr. Sandy. Selain itu, dr. Sandy juga menyayangkan keputusan dr. Roekmy yang mengundurkan diri sebelum tahun anggaran 2024 berakhir, mengingat tanggung jawab keuangan yang harus dipertanggungjawabkan.
Sebelumnya, dr. Roekmy mengumumkan rencananya untuk mundur dalam rapat dengan anggota DPRD Situbondo pada Senin (2/11). Ia mengungkapkan bahwa keputusan tersebut diambil setelah mendapatkan permintaan dari tenaga medis di RSAR yang tidak menginginkan dirinya menjabat lebih lama.