LINTASJATIM.com, Trenggalek – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Trenggalek, Dyah Wahyu Emawati meninjau pelaksanaan pasar murah total ada ribuan paket sembako. Pasar murah ini guna mengendalikan inflasi karena beberapa harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik.
Berniat membantu dan meringankan beban masyarakat Pemkab Trenggalek melalui Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Komindag) menggelar pasar murah ini di seluruh wilayahnya. Selasa itu dijadwalkan pasar murah di 2 tempat, Kecamatan Pogalan dan Kecamatan Panggul.
Pemkab Trenggalek menyiapkan sebanyak 4.526 paket sembako yang terdiri dari beras premium dengan harga jual cuma Rp 49.500. Minyak goreng premium dengan harga jual Rp 24.000 serta gula pasir dengan harga jual Rp 11.500. Satu paket ini dijual Pemkab Trenggalek R. 85.000.
Meninjau pasar murah ini, Pjs. Bupati Trenggalek mengatakan bahwasannya niatan Pemkab Trenggalek membantu meringankan beban masyarakat.
“Inflasi memang perlu dikendalikan sehingga tidak membebani masyarakat. Satu paket terdiri dari 3 komoditas (beras, minyak goreng dan gula),” ujat Dyah, Rabu (23/10/2024).
Dari satu paket itu, sambung Pjs. menambahakan “Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah mensubsidi sebesar 32 %. Semoga ini dapat meringankan beban masyarakat,” tambahnya.
Senada, Kepala Dinas Komindag Saniran menjelaskan kegiatan pasar murah yang digelarnya kali ini dalam rangka pengendalian inflasi karena dua minggu terakhir bahan bahan pokok kita naik. Mulai dari harga minyak sampai cabai.
“Kabupaten Trenggalek punya anggaran dan digunakan untuk intervensi kendalikan harga-harga. Komoditas yang dijual kepada masyarakat terdiri dari tiga komoditas. Beras premium 5 kg. Kemudian minyak goreng kemasan 2 lliter dan gula pasir 1 kg,” paparnya.
Dengan adanya pasar murah ini harapannya inflasi di Trenggalek dapat terjaga. Harga-harga tidak terlalu tinggi dan terjangkau masyarakat. (mad)