Sang Mediator Nahdlatul Ulama: KHR. As’ad Syamsul Arifin Mendapatkan Penghargaan Pahlawan Nasional

LINTASJATIM.com, Situbondo – Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Banyuputih Situbondo memberikan penghargaan Pahlawan Nasional kepada KHR. As’ad Syamsul Arifin, sosok yang berperan sebagai mediator dalam berdirinya Nahdlatul Ulama (NU).

Penghargaan ini mengakui kontribusinya yang signifikan dalam sejarah organisasi yang memiliki dampak besar terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Senin, (23/09/2024)

Bacaan Lainnya

Acara penyerahan penghargaan berlangsung di gedung Nusantara IV, kompleks DPR/MPR RI, Jakarta, pada Minggu, 22 September 2024. KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy, pengasuh saat ini, memberikan sambutan yang menyentuh tentang peranan KHR. As’ad dalam perjuangan bangsa.

“Beliau adalah santri dan mediator berdirinya Jam’iyah Nahdlatul Ulama. Ketika Syekhona Kholil bin Abdul Latif Bangkalan memerintahkan beliau untuk membawa tongkat, tasbih, serta beberapa ayat al-Qur’an dan Asmaul Husna kepada Hadratus Syeikh Kiai Hasyim Asy’ari di Jombang, itu menjadi salah satu momen bersejarah,” ungkap Azaim .

Ia menekankan pentingnya melanjutkan pesan KHR. As’ad agar santri dapat berperan dalam berbagai profesi. “Beliau berharap agar para santri dapat mengisi berbagai bidang, seperti Fuqoha, negarawan, ekonom, dan lainnya.”

Azaim juga mengingatkan tentang karakter santri yang ditekankan oleh KHR. As’ad, yaitu jujur, giat, dan ikhlas. “Santri bukan hanya cadangan pesantren, tetapi juga cadangan negara.” Ini menunjukkan bahwa santri diharapkan dapat berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa.

Dengan penghargaan ini, Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo semakin memperkuat perannya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya mendalami ilmu agama, tetapi juga menyiapkan santri yang siap berkontribusi dalam masyarakat dan negara. (Lil)

Pos terkait