Dinas Kesehatan Banyuwangi Menggelar Festival Posyandu Kreatif 2024

Festival Posyandu Kreatif Banyuwangi
Festival Posyandu Kreatif Banyuwangi

LINTASJATIM.comBanyuwangi, Dinas Kesehatan (Dinkes) mengadakan Festival Posyandu Kreatif setiap tahun. Kegiatan ini bertujuan untuk memacu inovasi pelayanan publik di sektor kesehatan. Festival tersebut dimulai pada Senin (2/08/2024) dan akan berakhir pada Selasa (13/08/2024).

Festival yang dipusatkan di pendopo Shaba Swaghata Blambangan ini diikuti oleh ribuan kader posyandu yang ada di seluruh wilayah Banyuwangi. Pada event ini seluruh kader diwajibkan menampilkan berbagai inovasi-inovasi posyandu.

Tak hanya itu, untuk menyemarakkan fesitval tahunan ini juga diisi dengan beragam lomba yang sarat dengan edukasi. Mulai dari pameran posyandu siklus hidup, kuliner sehat, dan banyak lainnya.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan acara ini adalah ajang “kopi darat” para kader-kader kesehatan yang ada di Banyuwangi.

“Ini juga sebagai stimulus kreativitas para kader posyandu. Setidaknya Kami bisa mempertemukan para kader posyandu agar bisa saling sharing tentang inovasi, permasalahan yang ada serta solusi dalam pelayanan kesehatan,” ujar Ipuk.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinkes Banyuwangi Amir Hidayat menyampaikan, posyandu di Banyuwangi telah melaksanakan Integrasi Layanan Primer (ILP) dalam pelayanan kesehatan yang mencakup seluruh siklus kehidupan. Dimulai dari ibu hamil dan menyusui, bayi lalu balita, anak pra sekolah, anak usia sekolah, remaja, dewasa hingga lansia.

Kegiatan Festival posyandu kreatif ini sebagai bentuk penguatan bagi para kader posyandu dalam memberikan pelayanan secara holistik dan berkesinambungan mulai dari bayi sampai lansia yang terus disosialisasikan ke warga masyarakat lewat posyandu.

“Semua ini kita lakukan agar bisa mendorong masyarakat lebih memprioritaskan upaya preventif, daripada menjalani proses kuratif (perawatan),” ungkapnya.

Perlu di ingat bahwa saat ini layanan ILP telah dilaksanakan di seluruh desa yang ada di Banyuwangi. Di setiap desa, dipilih satu posyandu sebagai pilot project yang menerapkan ILP.

“Harapan ke depannya seluruh posyandu bisa menghadirkan layanan kesehatan yang terintegrasi bagi semua siklus kehidupan,” tutup Amir.

Pos terkait