LINTASJATIM.com, Surabaya – Polemik antara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menuai sorotan.
Polemik mencuat setelah video Risma berbicara dengan nada tinggi melalui telepon dengan seorang pejabat di Balai Kota Surabaya viral di media sosial.
Risma jengkel lantaran dua mobil tes Polymerase Chain Reaktion (PCR) Covid-19 bantuan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk Surabaya dibawa ke Tulungagung dan Lamongan oleh Pemprov Jawa Timur.
Sementara itu, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa dua mobil PCR dari BNPB tadi jatah Tulugagung dan Lamongan, bukan Surabaya.
Berikut fakta-fakta seputar polemik Risma versus Khofifah gara-gara mobil PCR Covid-19;
1. Risma Jengkel Belum Terima Mobil PCR
Risma mengaku kecewa lantaran dua mobil PCR bantuan BNPB yang dimintanya malah dibawa ke Tulungagung dan Lamongan. Dia pun meminta Kepala BNPB Doni Monardo untuk memprioritaskan Surabaya yang kekurangan alat.
Kasus Covid-19 di Kota Surabaya meningkat cukup signifikan dalam sepekan terakhir. Menurut Risma, Doni menyanggupi mempercepat pengiriman mobil tes PCR.
2. Doni Monardo Sebut Sudah Kirim Alat PCR ke Surabaya
Doni Monardo mengatakan sudah mengirimkan alat pemeriksa PCR untuk Kota Surabaya. “Mesinnya sudah tiba di Surabaya,” kata Doni kepada Temp hari ini, Sabtu, 30 Mei 2020.
Doni bahkan menjelaskan mesin PCR mampu memeriksa 600 spesimen dalam sehari dan akan ditempatkan di RSUD Dr. Soetomo dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.
Dia pun menyatakan bakal dikirim satu mobil PCR lagi ke Surabaya pada pekan depan.
3. Khofifah: Surabaya Sudah Dapat Jatah
Pada Kamis lalu, 28 Mei 2020, Gubernur Khofifah menyatakan Pemprov Jawa Timur mendapatkan bantuan dua mobil PCR dari BNPB. Satu mobil PCR bernomor polisi B-7190-TDB diserahterimakan kepada Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur pada Rabu siang, 27 Mei.
Adapun satu mobil lainnya diterima sehari setelahnya. Khofifah menyatakan dua mobil lab PCR jatah Kota Surabaya dari BIN, bukan BNPB.
“Empat lab di Surabaya. Mobil (bantuan) BIN juga di Surabaya. Sangat cukup. Yang lain jauh dari lab sama urgent-nya,” kata Khofifah kepada Tempo pada Jumat, 29 Mei 2020.
4. Mobil Lab PCR Bertolak ke Tulungagung dan Lamongan
Jumat pagi lalu, dua mobil bantuan BNPB menuju RSUD Soegiri Lamongan dan RSUD Iskak Tulungagung untuk melayani swab test di dua daerah tersebut.
“Memang jadwalnya begitu. Sudah dua hari (mobil lab) di Surabaya,” ucap Khofifah.
5. PDIP Bela Risma
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto mngkritik Khofifah.
“Sangatlah disayangkan jika bantuan dua mobil laboratorium dari BNPB untuk Kota Surabaya dipindahkan tanpa mempertimbangkan skala prioritas dan aspek strategis di dalam pencegahan Covid-19 di Kota Pahlawan tersebut,” kata Hasto melalui keterangan tertulis, Sabtu 30 Mei 2020.
Ia menyebut tidak perlu ada rivalitas politik yang tidak perlu, dan mementingkan kepentingan rakyat.
Source: tempo.co, Lihat Artikel Asli