LINTASJATIM.com, Surabaya – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur, Mahfud mendapatkan penghargaan sebagai Tokoh Muda Nahdliyin tahun 2023 dari Forum Komunikasi (Forkom) Jurnalis Nahdliyin.
Penghargaan tersebut diserahkan dalam acara seminar dengan tajuk “Memperkuat Independensi dan Netralitas Insan Pers dalam Menghadapi Pemilu 2024” di aula Hotel Ningrat, Jumat (7/12/2023).
Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur ini menjadi salah satu dari 16 Tokoh Muda Nahdliyin yang dinilai inspiratif oleh Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN).
Ketua Umum FJN, Muhamad Didi Rosadi Terkait apresiasi Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2023 yang diberikan FJN kepada Mahfud. menuturkan bahwa sepak terjang Mahfud memberi inspiratif bagi generasi muda Nahdliyin.
“Kami menilai selama ini pak Mahfud konsisten memperjuangkan kepentingan kaum Nahdliyyin. Terbukti lewat tangan dinginya, pak Mahfud telah berhasil membangun kantor MWCNU di berbagai kecamatan di pulau garam Madura,” ungkap
FJN berharap para tokoh penerima penghargaan ini bisa menjadi pahlawan-pahlawan masa kini di bidangnya masing-masing.
Sementara itu Dalam sambutannya, Mahfud mengatakan, bahwa netralitas insan pers sangat penting dalam mengawal proses Pemilu 2024. Menurutnya, tugas pers tidak sekadar memberikan informasi tentang pemilu, akan tetapi juga memberikan koreksi atau kritik terhadap pelaksanaannya yang tidak sesuai dengan aturan.
“Pers bukan sekadar sumber berita bagi masyarakat. Melalui pers, masyarakat juga bisa menyampaikan aspirasinya, kritiknya, atau evaluasinya atas kinerja pihak-pihak yang terlibat dalam pemilu,” ujar Mahfud.
Kasatkorcab Banser Bangkalan itu juga menjelaskan bahwa kekuasaan cenderung disalahgunakan. Karena itu, dia berharap pers tetap berdiri di posisinya untuk memainkan suara yang jernih dalam membaca kekuasaan.
“Kita berharap banyak pada peran pers. Akhir-akhir ini, kita menyaksikan berbagai drama. Nah, di tengah drama yang semakin membuat masyarakat bingung ini, insan perslah yang harus menjernihkan, mendudukan persoalan pada tempatnya,” terangnya.
Selama ini, tambah Mahfud, dirinya merasa galau. Dia merasa tidak ada lagi yang bisa netral, terutama menjelang Pemilu 2024. Dia menilai, beberapa pihak yang seharusnya menjadi penengah sekarang menjadi berpihak.
“Harapan terakhir saya untuk tetap menjaga netralitas ada pada insan pers, minimal netral dalam tulisannya,” ucapnya.
Disinggung perihal penghargaan yang diterimanya, Wakil Sekretaris PW GP Ansor Jawa Timur itu menuturkan, penghargaan Forum Jurnalis Nahdliyin terhadap beberapa tokoh menjadi bagian upaya untuk menunjukkan bahwa pers netral.
“Biasanya saya diberitahu dulu kalau ada penghargaan semacam ini, tapi ini tidak. Setelah saya tanya ternyata untuk menjaga netralitas jurnalis,” tuturnya.