LINTASJATIM.com, Trenggalek – Istri Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Novita Hardini telah mengadu ke Kementerian Koperasi dan UKM usai diusir di acara UMKM di Magetan. Aduan ini soal pengusiran yang dilakukan anggota DPRD Jatim.
“Ya, saya sudah ngomong (mengadu) ke pihak Kementerian ada masalah ini. Saya ditanya siapa yang melakukan itu, saya jawab anggota DPRD komisi E,” kata Novita saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (22/11/2023).
Terkait aduan tersebut, kata Novita, pihak Kementerian meminta mengabaikan tindakan yang dilakukan oleh oknum anggota komisi E DPRD Jatim tersebut.
“Walah mbak ndak masalah nanti aku backupnya,” ucap Novita menirukan perkataan pejabat Kementerian Koperasi dan UKM.
Novita mengaku bahwa dirinya menaungi UMKM dalam program penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) sejak 2018 lewat Garda Transfumi di bawah Kementerian koperasi dan UKM.
Novita menjabat sebagai Ketua Garda Transfumi Jatim. Ia kerap keliling Jatim dalam program penerbitan seribu NIB di setiap kota/kabupaten di Jatim.
“Saya memang Ketua Garda Transfumi Jatim yang mendampingi UMKM di bawah Kementerian koperasi dan UKM sejak 2018. Sampai saat ini sudah ada hampir 20 ribu daftar NIB yang masuk dari UMKM sejak 2018,” papar Novita.
Sebelumnya, Novita mengaku diusir saat hendak menjadi pembicara dalam acara tersebut. Novita mengungkapkan hal ini di akun instagram pribadinya. Curhatannya pun viral hingga menyebar media sosial lain, seperti TikTok dan aplikasi percakapan WhatsApp.
Dalam video berdurasi 3 menit 17 detik, tampak Novita yang sedang berada di dalam mobil mengenakan baju hitam dan berkerudung corak warna putih hitam. Lalu, ia mulai menceritakan soal kejadian yang menimpanya.
Kejadian ini berlangsung di aula SMAN 1 Magetan. Di mana acara itu diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Jatim.
Acara dihadiri anggota komisi E DPRD Provinsi Jatim. Namun, Novita enggan menyebutkan sosok anggota komisi E yang telah nengusirnya.
Novita menegaskan, ia hadir sebagai Ketua Garda Transfumi di kegiatan UMKM tersebut. Di mana kegiatan ini terkait penerbitan NIB UMKM. Novita menyebut, ia bukan hadir sebagai caleg yang berkampanye.
“Pihak komisi E ini merasa saya salah kamar. Padahal beliau komisi E ini, dalam acara UMKM sebenarnya pihak komisi E bersInergi dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi. Namanya rahasia ya komisi E,” kata Novita.
“Saya pribadi tidak ada pikiran bahwa agenda yang saya datangi ada muatan politik. Karena di mata saya ini murni pelayanan. Saya tidak berkompetisi. Saya hadir untuk bekerja. Ada program penerbitan seribu NIB tiap wilayah kota kabupaten di Jatim yang juga untuk kesejahteraan UMKM,” tandas Novita.